Selamat Jalan Nia

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Penyesalan, Cerpen Persahabatan
Lolos moderasi pada: 25 November 2014

“ih kenapa nia gak pernah mau balas surat aku?” tanyaku sambil kesal dalam hatiku. “dan kenapa mulai beberapa hari ini nia berubah?” tanyaku lagi dalam hatiku. Lalu aku menulis surat untuk nia

Dear nia
Kenapa kamu gak mau balas surat aku? Memangnya aku salah apa sama kamu? Apa jangan jangan kamu gak mau bersahabat denganku?
Best wishes: fatiyah

Lalu, aku lari dalam pelukan mamaku. “mama, fatiyah mau curhat sama mama boleh ngak ma?” tanyaku pada mama.
“emangnya fatiyah mau curhat sama mama?” tanya mama pada ku.
“iya fatiyah mau curhat sama mama. Kalau ngak sama mama mau sama siapa?” jelas ku sambil tanya sama mama.
“kan ada nia… Fatiyah” jelas mamaku.
“fatiyah kesel banget… Sama nia. Nia gak mau balas surat fatiyah apa mungkin nia ngak mau bersahabat sama fatiyah?” curhat ku sambil tanya pada mama.
“mama tau fatiyah sedih tapi kita tidak boleh nuduh sembarangan pada orang lain.” jelas mama padaku. “fatiyah janji kan ngak nuduh sembarangan sama mama?” tanya mama lagi.
“iya mama fatiyah janji” jawabku pada mama

“nia dulu kau setia padaku, berjanji padaku kau pasti setia. Setiap aku menulis surat untukmu kau balas. Nia dulu berbeda dengan sekarang.” kataku yang memendam rasa marah pada nia.
“assalammualaikum fatiyah ada paket” teriak pak pos tiba-tiba. Dengan cepat aku berlari untuk mendapatkan yang aku tunggu selama hari ini. “ini paketnya fatiyah” kata pak pos sambil menyerahkan paket padaku.
“makasih pak…” kataku lagi. Tapi perasaanku mulai berubah yang tadinya bahagia sekarang sedih. “ada apa ya dengan nia?” tanyaku dalam hati. Kubuka paketnya yang berisi sebuah kalung dan secarik kertas. Lalu ku baca surat itu yang berisi…

Buat fatiyah
Maafkan nia ya tak membalas surat kamu. Nia sekarang telah tiada karena sakit jantung. Ini kalung buat kamu dari nia, kata nia kamu harus memakai kalung ini dan ceria walaupun nia telah tiada.
Dari: mama nia

“innalilahiwalilahirojiun, apa? Nia udah pergi meninggalkan dunia ini? Mama nia meninggal dunia.” tanyaku sambil berteriak histeris pada mama.
“innalilahiwalilahirojiun.” kata mamaku. Pandangan ku mulai kabur tak jelas. “maafkan fatiyah ya nia, fatiyah nuduh nia yang enggak enggak. Walaupun nia telah tiada kita berdua tetap bersahabat sejati.” kataku sambil menagis penyesalan

Selamat jalan nia…

Catatan: kita tak boleh nuduh orang sembarangan kalau belum ada buktinya

Cerpen Karangan: Tiara Rinanty
Lagi belajar buat cerpen nie

ADVERTISEMENT

Cerpen Selamat Jalan Nia merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Selalu Diasingkan

Oleh:
Bagai tangan yang tak bisa menggenggap lagi. Tingginya langit jauhnya bulan luasnya dunia, hanya akulah yang paling menderita saat ini. Entah mengapa ini belum kan berakhir. Mengapa tak ada

Bahagia Hidup Pesantren

Oleh:
(Bel Berbunyi) Pagi menjelang subuh aku telah dibangunkan oleh suara bel yang sangat keras. Bergegas aku menuju kamar mandi untuk cuci muka dan wudhu, setelah itu aku dan kawan-kawanku

Sahabat Atau Lebih

Oleh:
“Kamu mau nggak jadi pacarku?” kata-kata itu masih terdengar jelas di telingaku dan terus berputar-putar di kepalaku dan seakan akan mengganggu sistem kerja otakku, atau mungkin aku yang bersikap

Sahabat Karibku

Oleh:
Pagi menjelang siang… Siang pun menjelang sore… Dan sore menjelang malam … Waktu berputar, kenapa hidup kita tidak berputar? Bila mana jika hidup kita berputar, tandanya kau sedang mengalami

Loser (Part 2)

Oleh:
Hari itu, sama seperti hari yang lain. Tesan masuk ke dalam bus saat pulang sekolah dan duduk diujung kursi belakang sambil memejamkan matanya, pura-pura tidur agar tidak perlu ngobrol

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

3 responses to “Selamat Jalan Nia”

  1. Ami Lubiz says:

    Cerpen..
    Yang sangat membuat ku tr inpirasi
    untuk menulis cerita tentang kehidupan ku

  2. Hilma Andriani Ramadani says:

    Cerita yg mengharukan

  3. oktariyani says:

    bgiku skrang shbt susah d cri,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *