Sisa Hariku

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Motivasi, Cerpen Persahabatan, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 9 December 2013

Pada suatu hari di kota Surabaya terdapat seorang anak yang bernama Defi. Dia anak yang sangat sombong, nakal dan boros. Karena ibu dan ayahnya punya uang banyak ia selalu menghamburkannya dengan belanja membeli baju perhiasan dan lain lain, sampai pada saat pulang dari belanja kepalanya terasa sakit tetapi dia tidak menghiraukannya, sampai beberapa hari kemudian kepalanya terasa semakin sakit. Lalu orang tuanya membawanya ke rumah sakit. Ternyata kata dokter dia mengidap penyakit kanker otak yang sangat parah yang membuat hidupnya hanya tinggal 60 hari saja.

30 hari telah dilaluinya dengan kondisi lemah dan tak bersemangat. semenjak kejadian itu Defi menjadi anak pendiam dan jarang berbelanja dengan teman-temannya lagi. Pada saat sore sepulang sekolah ibu defi menemui Defi dan berkata “DEfi umurmu hanya tinggal 30 hari lagi bagaimana kalau kamu gunakan untuk meminta maaf kepada teman temanmu?” dengan perasaan agak sedih. “iya ma Defi coba” jawab defi dan dia langsung lari masuk ke kamarnya karena ingat umurnya yang tinggal 30 hari saja.

Sejak sore itu Defi berubah drastis. Jika ada temannya yang kesusahan dia selalu membantu wlau dengan keadaan lemas. sampai ada anak baru di sekolah itu dia terlihat sangat semangat tidak seperti Defi.. anak itu mendekati Defi dan bertanya “hei kenapa kamu lemas seperti itu? siapa namamu? namaku Revan salam kenal” sambil tersenyum kepada defi. lalu Defi menjawab hai revan namaku devi aku lemas karena aku terkena kanker otak dan umurku hanya tinggal 28 hari lagi”. “untuk apa sedih kita kan harus memanfaatkannya aku terkena kanker otak juga dan umurku tinggal 14 hari saja semangat” kata revan. “terimakasih Revan aku akan semangat mulai sekarang eh rumahmu dimana sih aku di jalan mawar no 2002.” “sama dong aku depan rumahmu ayo nanti bersepeda”. “ayo” jawab Defi.

Lalu setelah pulang sekolah Defi ganti baju dan menjemput Revan di rumahnya. Setelah itu mereka bersepeda ke lokasi dimana banyaak pepohonan disana dan sangat rindang. Revan bertanya kepada devi kenapa area ini sangat sepi padahal sangat indah dan devi menjawab karena semua orang disini sibuk dengan pekerjaannya masing masing. Akhirnya Revan mempunyai ide membuat rumah pohon di salah satu pohon dan Revan mengambil alatmya di rumah Revan.

Beberapa hari mereka membuat rumah pohon itu dan setelah selesai mereka selalu istirahat belajar dan mengerjakan pr disana. Sampai pada suatu hari hari minggu mereka janjian untuk maain bersama lagi. Devi datang lebih awal disana tapi Revan belum datang sampai lama akhirnya devi ke rumah revan disana banyak orang memakai baju hitam dan menangis Devi bertanya pada ibu revan “te Revan mana kok nangis semua?”. “Revan udah meninggal ini hari ke terakhirnya” balas mama Revan sambil menangis. DEvi langsung pulang dan masuk kamar dan menangis dia berpikir kenapa revan tak bilang pedaku apa karena tak ingin membuatku sedih?.

Setelah itu devi tak pernah semangat lagi dan tak pernah bermain di rumah pohon lagi sampai pada suatu hari dia pergi ke rumah pohon sendirian dan temannya datang untuk membuat Devi semangat lagi tapi tiba tiba keluar darah dari hidung devi dan devi meninggal dunia. Sejak saat itu semua teman Devi mengenang perjuangan Devi melawan penyakit kanker itu.

Cerpen Karangan: Jhaka Sena Putra Jala
Facebook: Jhaka Sena Lupred Piscessa

Cerpen Sisa Hariku merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


They Are Girls Too (Part 1)

Oleh:
This ain’t Build-A-Bitch (A bitch) I’m filled with flaws and attitude So if you need perfect I’m not built for you (one, two, three) This ain’t Build-A-Bitch (A bitch)

Aku Rindu

Oleh:
Debu-debu berserakan, seakan menjadi penghias di kampung sudut kota. Menuangkan diri ke suasana desa yang cukup ramah dan penuh kesunyian. Entah apa yang para penduduk itu lakukan, mungkin sebuah

Sahabat Tetap Sahabat

Oleh:
Seperti biasa, pukul 06.30 bel berbunyi “kringg” semuanya kembali ke kelas dan memulai pelajaran. Pelajaran pertama adalah matematika. Menurut ku itu pelajaran, yang paling bete dan membosankan. Tapi aku

Dulkamdi (Part 2)

Oleh:
“Dul, setalah lulus SMA, aku melanjutkan ke IPB, ambil Fakultas Kehutanan. Dalam empat tahun gelar Insiyur Kehutanan dapat aku raih. Aku nikah dengan gadis Bogor selanjutnya aku bekerja di

Setetes Darah Kehidupan

Oleh:
Febby, dan Rasya adalah dua orang sahabat. Mereka telah bersahabat sejak kelas tiga SD hingga sekarang mereka yang telah duduk di bangku kelas satu SMP, mereka telah dipertemukan kembali

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *