Teman Baik

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Persahabatan
Lolos moderasi pada: 29 July 2021

Jew memiliki banyak teman khususnya teman laki-lakinya Jew, mereka adalah Indra, Jere, rojer dan teman lainnya. Jew sangat akrab kepada teman-temannya, begitu juga dengan teman-temanya Jew yang sangat akrab juga kepada Jew. Siapa sangka setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama-sama.

Saya rasa tidak akan ada yang membuat Pertemanan mereka hancur, karna setiap dari mereka memiliki masalah kepada sesama temannya mereka akan mencari solusi untuk dibicarakan baik-baik. Jew merupakan anak yang lucu dan humoris ia sering membuat lelucon yang tidak masuk akal sehingga teman temannya sering mengejek dia bodoh dan tertawa karna kebodohannya.

Jew berbeda dari teman temannya, Jew merupakan anak yang hyper aktif jika bersama sama dengan temannya, Akan tetapi saat jew berada sendiri dia adalah orang yang sangat depresi. Jew tidak mau memberitahu masalahnya kepada teman-temannya karena ia berfikir untuk lebih baik menutupi depresi yang dia alami saat itu.

Karna masalah yang dialami Jew adalah masalah keluarganya Jew, Jew di rumah bukanlah Jew yang dikenal di luar, Jew adalah orang yang mengalami Broken Home semenjak ayahnya ketahuan berselingkuh dengan orang lain, hal itu membuat ibunya Jew kecewa dan tertekan batin, dan membuat ayahnya harus pergi dari rumah.

Dulu Jew adalah anak yang paling disayangi oleh ibu dan ayahnya karna Jew adalah anak tunggal. Kini semenjak ibu dan ayahnya Jew berpisah Jew sangat dibenci oleh ibunya, ibunya sangat kasar kepada Jew. Ibunya mengira sifat Jew sama dengan sifat ayahnya. Terkadang Jew dikasari oleh ibunya sendiri karna masalah sepele yang dilakukan Jew, bahkan yang membuat Jew sangat muak adalah Jew tidak diperbolehkan makan oleh ibunya.
Tentu hal ini sangat tidak indah jika diceritakan Jew kepada teman-temannya.

Suatu hari salah satu temannya yaitu indra mengchat di grup Wa untuk sepakat bermain basket sore hari nanti dan mereka smua sepakat untuk bermain bersama. Namun Jew tidak mengabari apakah dia ikut bermain atau tidak. hal ini membuat Jere datang ke rumah Jew untuk mengajak Jew Bermain Bersama saat itu.

SesampainyaJere di rumah Jew, ia tidak sengaja mendengar Jew sedang dimarahi dan dipukul oleh ibunya, sontak Jere Kaget dan ingin masuk ke rumah Jew dan berniat untuk meredakan masalah mereka, namun temannya tersebut kurang percaya diri dan mengira akan menambah masalah jika ia datang untuk meredakan masalah mereka.

Sesaat Perselisihan Jew dan ibunya selesai, Jerepun langsung memanggil Jew untuk bermain bersama. Jew bertanya kepada Jere “kau dah lama menunggu disini Jer?” sontak Jere pun langsung terkejut mendengarnya dan berpura pura untuk mengatakan “Nggak ahh… Aku baru aja nyampai” Jew pun langsung menjawab “ohh aku kira udah lama nunggu, yoklah main bareng” kata Jew sambil tertawa agar tidak terlihat punya masalah saat berbicara kepada Jere.

Sesampainya di lapangan, mereka pun bermain bersama, saat setelah bermain mereka pun beristirahat karna sudah capek bermain, seperti biasanya Jew membuat lelucon yang konyol agar teman temannya terhibur dan merasa tidak capek. Namun Jere terlihat tidak menyukai lelucon yang diberikan Jew, Jere tidak tertawa sama sekali dan bahkan mengganggap lelucon Jew garing untuk didengar.

Hal itu membuat Jew heran kepadanya dan bertanya, “kau kenapa Jer? Ada masalah hidup ya?, tumben ga ketawa biasanya kau yang paling kencang kalau soal ketawa” kata Jew Sambil tertawa, Indra dan yang lain pun menanyakan hal yang sama kepada Jere, “iya kau kenapa Jer? Tumben tumbenan” Jew pun kembali bertanya kepadanya “Apa kau ditolak sama perempuan yang kau bicarakan sama kami kmaren?” Sambil Tertawa.

ADVERTISEMENT

Jere tertawa dan berbalik bertanya kepada Jew “udahlah Jew, nggak usah nutup-nutupi masalahmu disini, ceritakan masalah apa yang kau alami saat ini” Teman-teman Jew yang lain pun kebingungan dan mengatakan “emangnya Jew kenapa?” lalu Jew pun berpura pura tidak tahu dan mengatakan “ha? Maksudnya apa?” Jere pun mengatakan “udahlah jangan menutupi masalah lagi, aku tidak sengaja mendengar percekcokan antara kau dan ibumu Jew, ceritakan saja masalah apa yang kau alami Jew”

Jew pun menjawab “ohh ternyata kau dengar perselisihanku dan ibuku”. Jew pun menceritakan semua masalah yang dialaminya sejak ayahnya berselingkuh. Setelah menceritakannya temannya pun merasa sedih dan kasihan kepada Jew, lalu Jew pun meminta maaf karna menutup-nutupi masalahnya kepada teman-temannya, karna mereka berjanji jika ada masalah yang mereka alami, mereka harus menceritakan dan mencari solusi bersama.

Jere dan teman temannya mulai membujuk dan memotivasi Jew, Supaya Jew tetap kuat dan akan selalu menghargai Jew dan Jew pun sudah merasa tenang dan sangat berterimakasih kepada teman-temannya karna Jew tidak akan mengira kalau teman-temannya bakal membuat Jew menjadi tenang.

Terkadang menyembunyikan masalah yang kita alami dengan menutup-nutupinya dengan mimik wajah yang terlihat Sangat bahagia itu sangat tidak membuat teman Jew merasa bahagia apalagi dengan candaan yang diberikan Jew. Akhirnya teman teman Jew pun ikut merasakan kepedihan serta menghargai hati Jew yang kuat menahan depresi yang dialami Jew.

Cerpen Karangan: Josafat Romario Sinaga
Blog / Facebook: Josafatsinaga

Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 29 Juli 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com

Cerpen Teman Baik merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Cinta dan Persaudaraan

Oleh:
“Aku sedih Sar”, isakku kepada Sarah “memang apa masalahmu dengan Ilham yass?, bukannya kamu udah temenan lama sama dia..? kok sekarang tiba-tiba jadi marahan gini sih” jawab Sarah seakan

Lepaskan Dengan Senyuman

Oleh:
“Apa? Kamu akan pindah sekolah ke New Zealand? Keren!” teriakku pada Mia. “Haha.. iya sih.. dan ini juga pertamakalinya aku sekolah di luar negeri.” jawab Mia. “Gak papa kok,

Fattan dan Johan

Oleh:
Fattan tinggal di kampung hilir sementara Johan di kampung hulu. Fattan berkulit putih dan setiap sore rajin mengaji di surau pak Udin. Sementara Johan berkulit gelap, berambut keriting dan

Diary Diandra

Oleh:
Pagi itu, mentari membangunkanku lebih cepat dari biasanya. Titik titik hujan semalam masih membekas membasahi jalanan. Aku membuka jendela kamarku, menatap keluar dan melihat ramainya pasar. Hari ini adalah

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Teman Baik”

  1. Rebka says:

    Cerita yang sangat bagus dan membuka perhatian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *