Teman Sepulang Sekolah (part 2)
Cerpen Karangan: Shanti Savitri Ni WayanKategori: Cerpen Persahabatan
Lolos moderasi pada: 10 August 2015
“ku rasa tidak” jawab Shasa sambil berberes-beres.
“ya sudah berarti cuman aku saja yang ikut lomba tersebut” kataku kepada Shasa.
Sebenarnya sih bakatnya itu ya bisa dibilang harus diperkenalkan kepada dunia karena tulisannya itu bagus-bagus. Aku memasukan kertas berisi cerpenku ke dalam amplop lalu mengirimkannya. 1 minggu kemudian aku melihat di Koran remaja “cerpen karya Arya Pratama masuk ke dalam Koran dengan judul Mawar Putih”.
Aku membacanya kembali, aku yakin cerpen yang kukirimkan itu berjudul Raihlah Citamu bukan, oh astaga jangan-jangan cerpenku ketukar dengan cerpen Shasa haduuh!
Sepulang sekolah aku menyempatkan diri bertemu dengan gadis itu malu rasanya untuk ngomong langsung. Tapi sejak istirahat tadi aku tak menemukan gadis berambut panjang yang dikepang tersebut.
“Ton menurutmu kalau karyamu itu dijiplak sama orang lain kamu bakalan gimana?” tanyaku kepada Toni, “kalau aku sih ya bakalan marah habis-habisan sih dan juga menuntutnya habis-habisan mungkin dengan seribu tonjokan” bulu kudukku merinding. Lalu pada jam istirhat aku menyempatkan diriku untuk bertemu dengan Ayu teman sekelasnya.
“yang ku tahu sih Shasa itu bisa karate dan sejenis bela diri lainnya sih” dan aku dapat tambahan dari Widi kalau Shasa Kalau marah biasanya menendang atau memukul orang yang bersangkutan.
“oh ya Arya kok bengong sih?” Tanya Shasa, gawat gadis itu ada di sampingku.
“kenapa kok diem aja?” tanyanya sambil melihat ke sekeliling memperhatikan satu persatu siswa-siswi yang sudah pulang.
“anu, anu..”
“ah jangan dipikirin aku tahu kok masalah cerpen itu.” Potong gadis berambut panjang tersebut.
“jadi kau memaafkanku?” tanyaku.
“nggak, dengan beberapa syarat” wajahnya yang bereksprsi datar itu berubah menjadi senyuman jahil.
“apa tuh?” aku berharap syaratnya ngak terlalu ya gila kayak di MOS di sekolah gitu kan kebanyakan kegiatan itu ada unsur jahil-jahilannya sedikit kan? Menurut kalian itu benar kan para pembaca cerpenmu.com?
Gadis itu menarik tanganku dan membawaku ke perpustakaan kota.
“ngapain kita kesini?” tanyaku otakku makin ribet saja.
“ayo akan ku kenalkan kamu pada seseorang” katanya sambil tersenyum
Ah, senyuman itu eh jangan pikir yang nggak-nggak Arya.
“hai! Rio nih aku udah cariin solusi buat kamu yaitu guru fisika” maksud gadis ini aku disuruh ngajarin temanya gitu?
“eh Shasa sama siapa tuh?” Tanya seorang gadis yang duduk di sebelah Rio.
“oh ini dia temanku di sekolah.
“oh gitu tak kirain dia pacarmu”
“hus kak aku ini bukan pacarnya” sahutku.
“oh ya, ya” kakak itu pun duduk dengan santainya.
Hari ini aku habiskan hariku di perpus tapi bukan untuk belajar tetapi ngerumpi bareng sama teman-teman baru.
“nah gitu dong Arya kamu harus ngelakuin ini di sekolah dengan teman-teman sekelasmu” kata Shasa sambil melihat langit biru, apakah gadis ini tahu permasalahanku dengan tatapan sinis teman-temanku di kelas?
“ah tumben-tumbennya Arya mau ngerumpi dan bercanda ria dengan kita” kata Kresna.
“ah dia mulai mengerti sedikit” seorang gadis yang baru saja lewat dari kelas itu tersenyum.
“ah tak sia-sia”
“ah aku masih bingung” kataku kepada Shasa di tangga aku mulai enjoy dengan gadis ini karena menurut Ayu dan Widi gadis ini cocok untuk diajak curhat.
“aku disinisin sama teman-teman sekelasku” kataku.
“kalau begitu jadi benar dong itu”
“hah? Itu apa?”
“kamu adalah orang yang paling tidak disukai di kelas” what?! Apa?! Aku orang yang paling tidak disukai di kelas? Nggak salah?
“kau harus ngomong ke guru Bk kalau kamu ingin diperlakukan dengan adil seperti kawan-kawanmu, sikap gurumu yang menyebabkan masalah ini” katanya dengan tenang. “kau mengerti?” lanjutnya.
Aku mengangguk, esoknya aku lakuin sesuai dengan nasihat gadis itu. Aku sudah bilang ke guru Bk.
“maaf bu tolong bilang ke guru-guru yang mengajar di kelas saya supaya memperlakukan saya layaknya seperti murid-murid yang lainnya karena ya beberapa murid kurang perhatian”
“oh oke, oke. Akhirnya masalah kecil ini dapat tuntas dengan baik” kata guru BK berkumis itu ingin rasanya mencukur habis itu kumis! Terus meluangkan waktu untuk bercanda dengan teman-teman sebaya dan tidak mengurung diri dengan belajar terus.
“eh kak Arya mau kemana?” Tanya adik kecilku.
“kak Arya lagi ada acara sama teman-teman”
“eh kok tumben?” sahut ibuku dari dapur.
“ya Bu Arya mau belajar bersosialisasi dulu, Arya nggak mau ngurung diri di kamar aja sekali-kali bercanda dengan teman itu bagus”
Dan nasihat-nasihat yang diberikan olehnya membuatku sadar akan pentingnya bersosialisasi dengan masyarakat. Dengan mempertemukan aku dengan kawan-kawan baru, dengann mengajariku berbahasa halus bali.
“eh kok kamu ngomongnya kayak gitu ke orang itu dia kan sebaya dengamu” kataku kepada Shasa saat dia bicara dengan adik kelas.
“ah kamu ini kan akunya lain kasta sama dia jadi bicaranya itu ya usahaain ya sehalus mungkin kalimatnya”
“dicuci gitu?”
“gak lah”
Dia mengajariku secara diam-diam membuat sate, hah aku jadi malu dia membantuku untuk membuat perkerjaan anak laki-laki padahal itu ya menurutku sih memalukan khusus untukku ah!
Membantuku untuk belajar dan meraih juara umum lagi dan membuat hidupku lebih berarti. Aku ingin mengucapkan terima kasih kepadanya setelah pesta kelulusan, aku berjalan menuju gerbang sekolah lalu mencari-cari sosoknya.
“nah itu dia!” seruku sendiri, dia lagi menyeberang jalan dan,
“BRRUAAKK!”
Dia tertabrak truk dan tubuhnya terlempar dengan keras sehingga menodai aspal jalan. Ku lihat di wajahnya ada senyuman kecil. Teman-temannya menangis tak kusangka dia pergi seperti itu. Lalu aku mendekati mayatnya.
“Shasa jangan pergi aku masih membutuhkanmu kau itu sahabatku, aku tak mau kau pergi seperti itu” bisikku, tak kusangka air mataku meleleh padahal tadi kan pesta kelulusan untuk kami anak-anak kelas tiga.
“KRING!”
Aku terbangun dari tidurku, aku lalu pergi ke sekolah dan melihat Shasa di depan gerbang sekolah. diriku kaget bukan main! Oh tanggal berapa sekarang? Kulihat hp-ku hah?! Tanggal 17 desember? Bukannya? Aku pun mendekati gadis dengan senyuman tulus tersebut.
“em, Sha kok kamu?”
“terima kasih ya Arya kamu menolongku kemarin” kata Shasa di depanku.
“berkatmu dan yang lainnya aku selamat dari maut itu” aku tersenyum bahagia lalu kupeluk dia.
“em, Arya bisakah kita tak berpelukan di sekolah?” katanya sambil melihat ke sekeliling beberapa siswa memperhatikan kami berdua ada yang bisik-bisik dan juga menganggap kami pacaran.
“oh ya maaf teman sepulang sekolahku” kataku sambil melepaskan pelukkanku.
Cerpen Karangan: Shanti Savitri Ni Wayan
Facebook: yan shanti
kalau tak mengerti dengan bagian akhirnya tunggu ya cerpen ku yang selanjutnya.
Cerpen Teman Sepulang Sekolah (part 2) merupakan cerita pendek karangan Shanti Savitri Ni Wayan, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Bukan Gitu, Maksudku! (Part 2)
Oleh: AndestinDari backstage, gue bisa dengan jelas denger perform bandnya Alif dan suara dia yang manly banget waktu bawain lagu Joseph Vincent – Can’t Take My Eyes of You. Aduuuh,
Obat Rasa Jeruk (Part 2)
Oleh: Devika OktavianiSesaat kemudian aku terbangun aku sudah ada di bangku milikku, kepalaku juga sudah tak sakit lagi, dan pelajaran olahraga telah usai, semua orang telah kembali ke kelas. “Serius Belle?”
Desa Horseville
Oleh: Alia Rahmani DharmaTangisan pertamaku terdengar di Desa Horseville. Sesuai dengan namanya, desa ini dipadati dengan kuda-kuda, walaupun jumlah penduduknya lebih banyak, sih. Hampir semua penduduk desaku mempunyai kuda. Di samping kanan
Sahabat Pengertian
Oleh: Helda AwaliahDi suatu malam yang dingin disertai hujan yang deras aku dan sahabatku yang bernama Badrun berteduh di suatu gedung sanggar tari, sekian lama kami berada di sana hujan tak
Menanti Matahari
Oleh: Daffafa“Ma, hari ini hari apa?” “Sabtu, emang kenapa sayang?” “Mama bisa main sama aku kan?” “Hari ini Mama harus jemput seseorang di bandara, main sama Mama nanti ya.” “Ya
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply