Mimpi Ku Menjadi Kenyataan

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 14 December 2015

Aku tersenyum, sembari melihat foto para idolaku yang terpampang di dinding kamarku. Tepat pada tahun 2012, dan tepat waktunya pun pada saat liburan sekolah, aku pun berlibur ke rumah sepupuku, bosan juga rasanya, akhirnya ku nyalakan televisi, sangat tepat yang ku saksikan pertandingan sepak bola. Aku sangat menyukai pertandingan sepak bola, maka dari itu aku menonton pertandingan itu hingga waktu berakhir. Ku lihat dan ku amati terus selama pertandingan berjalan dan tiba-tiba pertandingan terhenti sementara karena ada salah satu pemain yang cedera. Ia bernomor punggung 11, sangat disayangkan padahal permainannya sangat bagus untuk menaklukkan lawan.

Awalnya aku bertanya pada Mamaku, “Ini pertandingan bola apa yaa?”
“Itu ada bacaannya.” sahutnya. Frenz Internasional Cup 2012, itulah nama pertandingannya.

Satu persatu pemain aku perhatikan, tak disengaja aku penasaran dengan pemain dari club Frenz United Malaysia, ada bandel Captain di lengannya dan ia bernomor Punggung 15. Permainnya sangat bagus, ku lihat waktu sudah memasuki menit ke 93. “Priiit, Priiit, Priiit.” peluit panjang ditiup oleh wasit, pertandingan pun habis, rasa penasaranku makin menjadi, hingga akhirnya tak lama setelah aku bermain di rumah sepupuku aku langsung pulang ke rumah, lelah rasanya hingga aku tertidur sampai pagi hari.

“Kukuruyuukk.” ayam pun berkokok, matahari sudah terbit, aku segera beranjak dari tempat tidurku. Ku segera mandi, dan membersihkan tempat tidurku, hingga akhirnya selesai semua pekerjaan yang aku lakukan. “Mmm, sepertinya ada yang ingin aku kerjakan, tapi apa yaa?” ucapku dalam hati.
“Oh iya, aku kan ingin mencari tahu tentang info klub sepak bola yang kemarin aku lihat di televisi.”

Ku buka laptopku, kuhubungkan dengan internet lalu ku buka google dengan dengan keywoord “Squad klub Frenz United Malaysia.” Yeaaa, akhirnya aku temukan nama pemain yang bernomor punggung 11 dan 15. Ia bernama Haziq dan Haiqal. Lama kelamaan aku jadi ngefans sama klub yang satu ini. Seiring berjalannya waktu dari club Frenz United malaysia, aku beralih ke Frenz United Indonesia. Kebetulan aku punya beberapa teman yang mengikuti SSB (Sekolah Sepak Bola) lalu aku bisa tanyakan tentang klub sepak bola itu. Setiap ada waktu luang, aku selalu isi untuk mencari info tentang klub bola itu. Hari demi hari berlalu, sehingga makin banyak pemain yang ku tahu dan bahkan kini banyak yang menjadi teman.

2 tahun pun berlalu, tetap tak ku lupa dengan klub yang satu ini, tetapi terkadang aku suka berpikir kalau semua ini hanyalah mimpi, aku tidak pernah berpikir kalau aku bisa bertemu mereka, karena jauhnya tempat aku dan mereka, mereka berada di seberang sana, di Malaysia tepatnya. Tak disangka ternyata selain aku ada juga para fans wanita yang mengidolakan Academy terbesar di Indonesia ini.

Hingga akhirnya kita membuat suatu kelompok dengan nama “Ladies of Frenz United.” dengan serunya kita berkenalan, bercanda, membicarakan tentang para permainan dan perkembangannya. Sama halnya dengan para pemain club ini, aku dan teman-temanku yang lain juga sangat jauh tinggalnya, ada yang di Bekasi, Sidoarjo, Subang, Bandung, dan kota-kota lainnya sehingga kita belum bisa untuk berkumpul dan bertemu. Kita pun punya harapan yang sama, yaitu bertemu, mensupport, dan menonton langsung pertandingan Frenz United bersama, aku rasa itu lebih seru.

Tepat pada tanggal 01 Desember 2014, aku mendapat kabar dari group Frenz United bahwa Frenz akan mengunjungi Indonesia, tepatnya di Gelora Bung Karno pada tanggal 08 Desember 2014. Langsung ku beri kabar ke teman-teman, dan ada beberapa temanku yang tidak bisa, karena Senayan terlalu jauh dari rumahnya, sehingga ia hanya dapat melihat dari televisi. Tanggal delapan pun tiba, tak sabar untuk segera mengunjungi Gelora Bung Karno rasanya. Aku langsung mempersiapkan barang-barang yang harus ku bawa untuk pergi ke sana, aku pergi bersama temanku Laras, dan di sana bertemu dengan temanku Harni, mereka salah dua yang mengidolakan club ini.

“Ras, di mana nih? Ini sudah jam 2, sebentar lagi pertandingan dimulai.”
“Iya, tunggu yaa mey sebentar lagi nih, lagi siapin kamera dulu.” sahutnya.

Akhirnya aku dan Laras bertemu lalu berteriak berpelukan. Sepanjang perjalan, aku dan Laras sudah tidak sabar untuk segera masuk ke Stadion. Turun dari taksi yang kita naiki, kita segera bergegas lari menuju ke Stadion. Sesampainya di Stadion “Aaaaaaaa.” kita pun berteriak dengan senangnya dapat melihat langsung. Awalnya aku dan temanku Laras senang, Tapi setibanya di GBK kita hanya dapat terdiam, kenapa? karena hanya yang menggenakan Jersey Frenz United yang dapat masuk, sedangkan aku dan Laras? hanya memakai baju biasa.

ADVERTISEMENT

Aku dan Laras diam seketika, entah sedih rasanya tapi kita sangat ingin bertemu dengan mereka, inilah salah satu kesempatan yang bagus. Beberapa menit kemudian akhirnya seorang penjaga Stadion mengizinkan kita masuk dengan persyaratan kita tidak boleh membawa senjata, petasan, atau semacamnya, karena di situ banyak orang-orang besar dari negara Malaysia, sehingga pertandingan pun dijaga ketat. Rasanya senang sekali bisa melihat langsung pertandingan ini, dan yang lebih senangnya lagi, aku duduk di kursi tribun dan di sampingku adalah salah satu pemain Frenz United Malaysia, tak dapat ku ungkapkan dengan kata-kata akhirnya selama 2 tahun ini dapat bertemu mereka.

Pertandingan pun dimulai dengan senangnya melihat para pemain Frenz bermain secara langsung. And goalll!! Satu cetakan gol yang dibuat Frenz United sehingga menggalahkan Timnas U17 dengan skor 0-1, permainan pun semakin panas, hingga goall kedua kalinya diciptakan oleh Frenz United sehingga merubah keunggulan menjadi 0-2 hingga babak kedua. Usai pertandingan selesai, aku, Laras, dan Harni segera menuju ke luar lapangan. Kita menunggu para pemain Frenz United sampai selesai membersihkan badannya. Tak lama kemudia para Pemain Frenz United keluar dari lapangan. Dengan spontan aku langsung memanggil beberapa pemain dan minta foto bareng, ada beberapa pemain yang sudah kenal denganku hingga dia terkejut saat melihatku datang menyaksikan pertandingan uji coba itu.

Selain foto dengan pemainnya kita juga berfoto dengan salah satu Direktur Frenz United, ia bernama Ophan Lamara, sangat baik dia menanyakan tentang para fans Frenz United ini, sampai-sampai ia berkata, “Kalian kumpulin lagi anak-anak yang fans Frenz ini, nanti kalau ada pertandingan di luar saya bisa akomodasikan.” sangat senang rasanya bisa kenal pada beliau. Tidak ku sangka dan tak ku bayangkan, mimpiku bertemu idola kini menjadi kenyataan, dengan senangnya aku dan teman-temanku pulang ke rumah dengan perasaan gembira. Walaupun sudah bertemu, tetapi aku dan teman-temanku tetap mendukung klub tersebut.

Cerpen Karangan: Meylinda KF
Blog: meylindakf.blogspot.com
Meylinda Kurnia Fadhillah
Contact me:
– Line: meylinkf
– Ig: meylinkf_
– Twitter: @meylinkf
– Ask.fm: MeylinKF
Thanks 🙂

Cerpen Mimpi Ku Menjadi Kenyataan merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Bimbang

Oleh:
“kata orang rindu itu indah, namun bagiku ini menyiksa…” Lantunan penggalan syair Melly Goeslow mengalun pelan dari bibirku Sudah satu jam lebih aku duduk di bangku taman ini. Tempat

Cintailah Cinta

Oleh:
Di pojok bangku belakang. Anak laki-laki super tajir duduk di sana. Dalam ruangan kelas mewah. Anak baru nan cantik dan sholihah duduk di depannya. Sembari memanggil nama depan cewek

The Melancholy Of Aisyah

Oleh:
Malang. Nasib seekor kucing jenis persia putih dominan yang sudah beberapa bulan ini kehilangan tubuh gempalnya secara mendadak. Seorang gadis sma nampak tak sengaja melihat kucing itu terus mengendus-endus

Gara Gara Alif

Oleh:
Pagi mentari tersenyum lebar, sinarnya yang begitu hangat menyentuh wajahku. Aku dengan ranselku siap berangkat sekolah. “Semoga hariku menyenangkan” harapku dalam hati yang teringat kejadian semalam yang penuh kejadian

Hana in Covid Pandemic

Oleh:
Hana bangun dengan kondisi kritis-lemah, letih, lesu dan mata penuh belek- lantaran semalam dia begadang. Bukan begadang ngeronda apalagi main catur di rumah Pak RT, dia begadang sebab ngerjain

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Mimpi Ku Menjadi Kenyataan”

  1. Lias says:

    Bikin cerpen yang menginspirasi remaja donggggg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *