Buk.. I Love You (Part 2)

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Romantis
Lolos moderasi pada: 12 July 2021

Pagi itu, kulihat istriku tengah sibuk memasak di dapur. Rupanya, hari ini ia memasak menu favoritku yaitu sayur lodeh tapi semakin kupandangi istriku sepertinya ada yang lain.

“Masak apa bu?”
“Sayur lodeh pak, kesukaan bapak”
“Enak nih, bapak makan ya”
“Ya nanti dulu pak tunggu matang”
“Ya..iya. Bu, kok tumbenan ibu masaknya senyum-senyum terus? Hari ini bapak ganteng ya?” godaku
“Idih si bapak. Apaan sih pak?” ucap istriku sambil terus mengulum senyum
“Lha terus ibu kok senyum-senyum ada apa bu?”
“Enggak pak, ini lo yang jual sayur ibuk suka”
“Memangnya kenapa bu yang jual sayur? Kok sampai-sampai ibu tertarik sama dia?”
“Ya, orangnya ganteng, bersih, ramah lagi” ucap istriku sambil tersenyum
“Ooo” jawabku singkat sambil berlalu meninggalkan istriku bersama sayur lodehnya

“Pak, nggak sarapan? Sayurnya keburu dingin lo” ucap istriku
“Nanti saja bapak masih kenyang”
“Lo, tadi katanya sudah lapar lha kok sekarang nggak mau makan”
“Ya”
“Bapak kenapa? Kok diam? Bapak marah sama ibuk ya?”
“Nggak bu. Udah sana, ibu berangkat ngajar sana”
“Pak, bapak kenapa sih?”
“Nggak papa, sudah berangkat sana”
“Ya sudah, kalau begitu ibu berangkat ngajar dulu ya pak. Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikum salam”

Pukul 12.00 istriku pulang mengajar, kulihat dia tengah bercakap-cakap dengan rekan kerjanya, rupanya mereka tengah asyik mengobrol tentang si tukang sayur itu.

“Saya tadi juga nyoba beli sayur di Edi bu, ternyata benar kata ibu, dia ganteng ya?”
“Iya bu, betul kan apa yang saya bilang kalau belanja di Mang Edi itu menyenangkan sudah ganteng baik lagi”
“Iya bu besok saya mau belanja lagi ke sana ah”

Seusai bercakap-cakap dengan kawannya, istriku membuka tasnya. Diaduk-aduknya tas itu sepertinya ia sedang mencari kunci, memang biasanya aku pergi ke sawah setiap pagi namun kali ini aku enggan ke sawah. Setelah menemukan kunci di tas, ia memasukkannya ke pintu namun tidak bisa kemudian ia membuka pintu itu dan ternyata bisa. Alangkah kagetnya istriku, saat membuka pintu aku sedang duduk di kursi tamu.

“Bapak, kok sudah pulang?”
“Iya”
“Bapak sudah makan?”
“Sudah”

Istriku menaruh tasnya di kursi kemudian ia duduk di sampingku, tangannya menyentuh pahaku namun kutolak. Kemudian ia menggenggam tanganku namun juga kutolak.
“Bapak kenapa sih? Dari tadi kok uring-uringan?”
“Nggak apa-apa” jawabku singkat
“Pak, kalau ada masalah itu ya dibicarakan dong pak, jangan dibiarkan berlarut-larut” ucap istriku

“Bu, wanita dan laki-laki yang sudah menikah itu wajib setia terhadap pasangannya. Jangan sampai kita memuja orang lain”
“Pak, ibu kan selalu berusaha setia sama bapak”
“Bohong”
“Kok bohong pak? Ibu nggak pernah macam-macam pak”
“Oh iya? Mulai tadi pagi ibu kok memuji laki-laki lain?”
“Ooo Mang Edi tukang sayur itu”
“Iya”
“Bapak.. bapak.. orang jujur kok nggak boleh. Mang Edi itu orangnya kalau berjualan menyenangkan pak. Orangnya kulitnya bersih, ramah terus orangnya juga selalu menjaga kebersihan tidak seperti tukang sayur yang lainnya pak, mankanya ibu suka belanja ke dia”
“Ooo jadi gitu ya bu” ucapku
“Iya pak. Oh iya pak, mang Edi tadi bilang kalau ada pria yang diam-diam jatuh hati sama ibu”
“Siapa bu?” ucapku menahan amarah
“Ayo ikut ibu, pak” ucap istriku sambil menarik tanganku. Akupun mengikuti kemauan istriku, ditariknya tanganku kemudian ia mengunci pintu depan lalu ia mengambil tasnya di kursi, dan dibukanya pintu kamar. Aku masih belum mengerti apa maksud istriku.

“Mana orangnya bu?” tanyaku penasaran
“Sebentar ya pak, ibu kunci pintunya dulu” ucap istriku sambil menutup pintu kamar namun tangannya masih menggenggam tanganku. Setelah pintu kamar terkunci rapat, ia menarikku ke meja rias.
“Pak, orang yang diam-diam menaruh hati sama ibu itu ada di depan situ” ucap istriku sambil menunjuk ke cermin
“Bu, bapak ini nanya serius. Ibu kok malah main-main” jawabku
“Iya pak ibu serius. Orang itu ya pria yang ada di cermin itu pak. Kata Mang Edi, pria itu diam-diam jatuh hati sama ibu” ucap istriku sambil tersenyum
“Ibu nakal. Hih..” ucapku sambil mencubit paha istriku
“Aduh sakit pak” ucap istriku sambil memegang pahanya

ADVERTISEMENT

“Buk..”
“Apa pak?”
“I love you”
“I love you too bapak” jawab istriku. Dan setelah itu kamipun menikmati indahnya hari berdua saja.

Jujur, baru kali ini aku merasakan jatuh cinta yang tak pernah kusadari. Selama 21 tahun ini aku hanya merasa ia istriku yang seluruh hak dan kewajibannya harus kuberikan namun baru kali ini aku tidak mau ditinggalkannya. Buk.. I Love You

Cerpen Karangan: Hamida Rustiana Sofiati
Facebook: facebook.com/zakia.arlho

Cerpen Buk.. I Love You (Part 2) merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Hanya Satu dan Itu Adalah Kamu

Oleh:
Apakah kalian percaya dengan adanya cinta sejati? Cinta yang konon katanya akan meluluhkan hati dan kenangan yang tak terlupakan selama hubungan berlangsung. Akan tetapi, apakah wanita yang sudah mencintaiku

Jika Tuhan Berkata Lain

Oleh:
Di sepanjang jalan Asis terus memandangi ponselnya terlihat dia tidak menikmati perjalanan, nampak ada yang mengganggu benaknya. Mungkin karena Jesica tidak bersama kami sekarang, Jesica adalah calon istri Asis,

Kesetiaan Sampai Aku Pergi

Oleh:
“Di kelas ini kedatangan murid baru, perkenalkan diri kamu nak” ucap guru berkerudung itu, “perkenalkan nama lengkap saya siti badriah, teman-teman bisa panggil saya siti, dan saya pindahan dari

Kejutan Ulang Tahun Yang Ke 17

Oleh:
Pagi itu bel masuk berbunyi anak-anak berlari memasuki kelas masing-masing. Aku duduk berdua dengan Ayu temanku sejak kelas 1 SMA. “PR-mu udah cin?” “udah dong” “Aku pinjem dong, lihat

Dia Sosok Yang Hebat

Oleh:
Ketika teman, sahabat bahkan orangtua sedang tidak mempedulikanku. Dia, orang yang selalu ada menyemangatiku bahkan membiarkanku menangis untuk mengeluarkan semua keluh kesahku. Mengenalnya bagiku adalah sebuah kado terindah dalam

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *