Satu Bintang Dalam Hati

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Remaja, Cerpen Romantis
Lolos moderasi pada: 13 July 2014

Matahari kini mulai tenggelam malam kini mulai larut, seperti biasa aku berada dekat jendela kamarku dan aku selalu menanti hadirnya akan bintang. Aku menanti penuh harap. tapi, hari ini ku tak beruntung awan gelap menerpa hingga tiada sedikit cahaya terlihat, aku termenung dengan sedikit rasa kecewa.

Pada akhirnya aku tutup kembali jendela kamarku dan aku beranjak di tempat tidurku, sebelum ku pejamkan mata aku berdoa pada sang pencipta agar esok aku dapat melihat cahaya bintang yang selalu temani hari-hari ku selama ini.

Aku pun mulai lelap hingga tak sadar fajar sudah hampir terbit, aku pun bergegas meninggalkan kamarku dan menjalankan kewajibanku sebagai muslim, setelah selesai. aku pun bersiap untuk pergi sekolah. aku sangat berharap hari ini cepat berlalu, “mahhh” teriakku, “iya sayang ada apa” sahut mamahku, “mah hari ini aku berangkat sama rudi ya…” pintaku, “ya sudah, tapi hati-hati di jalan ya” nasihat mamahku. “iya sudah aku berangkat dulu ya mah mmuchhh” sambil ku kecup pipi mamahku.

Saat di tengah perjalanan aku melihat dodi, dia cinta pertamaku hingga kini tapi, aku tak mampu menjelaskan perasaanku ini pada dia hingga saat ini rasa itu masih sama seperti dulu tidak ada yang berbeda. Ingin ku menyahutnya tapi sayang dia sedang berdampingan dengan cika. “hmmm” hela nafasku.

Akhirnya kita pun sampai di sekolah, aku dan rudi berbeda kelas, jadi kami selalu bepisah saat kita sampai di gerbang sekolah, hehehe tapi, kami selalu bertemu kembali saat istirahat dan pulang sekolah karena ia adalah sahabat terbaikku.

Bunyi bel pulang pun berbunyi (kring, kring, kring, kring, “huhhh akhirnya pulang juga” celetukku. “indah” teriak rudi, “dalem rud, hayu pulang” ucapku, “hmm ndah, kita nggak jalan-jalan dulu nih” “hmmm rud maaf ya aku lagi bete hari ini aku mau langsung pulang aja deh..!!” “ya sudah kalau begitu hayu cepat naik”

Kami pun pulang, senja mulai naik, dan hatiku selalu berharap senja cepat berlalu hingga datang sang malam. tanpa sengaja aku bertemu kembali dengan dodi, entah ini keberuntungan atau hanya kebetulan. kali ini aku dibuat canggung, karena dodi mengahampiri aku dan rudi
“hai ndah, gimana kabarmu?”
“aku, aku, aku baik kok kamu sendiri” jawab ku dengan gugup
“kok, yang ditanya cuma indah gua nggak nih?” celetuk rudi
“hehe, sorry sob” dengan ekspresi candaanya, “oh ya ndah Nanti malam ada waktu tidak?”
“hemm emang ada apa dod?” tanyaku penasaran
“enggak aku cuma mau mengajakmu makan malam saja”
“ya elahh gua jadi obat nyamuk lagi nih, sudalah ndah kamu mau saja kan itung-itung ngilangin bete lu aja” jawabnya yg se’enak jidat
“ya sudah aku mau”. jawabku penuh ragu
“ya sudah aku tunggu kamu di restoran pinggir kota itu ya jam 07:00 ok?”

Akhirnya dodi berlalu. aku pun pulang kesorean, hatiku hari itu tak karuan bertabur bahagia, “mahhh” teriakku, “ada apa sayang ” tanyanya “mah nanti malam aku mau makan malam sama temanku mah boleh ya?” “hmmm ya sudah asal kamu jangan larut-larut pulangnya” “ok deh”

Detik demi detik berlalu akhirnya jam mulai menunjukan pukul 07:00 aku segera bergegas beramgkat, dan ternyata dodi ada di depan rumahku dan menjemputku
“hai ndah udah siap?”
“hati-hati di jalan. jagain juga anak tantenya!” jawabnya menyela atas pertanyaan dodi
“ia tan, kita berangkat dulu ya tan”
“ya udah mam aku berangkat dulu ya, mmmuchh” seperti biasa aku mencium pipi mamahku

Aku dan Dodi pun pergi, dan pada akhirnya sampai di tempat tujuan, entah apa yang dipersiapkan dodi untukku. ia menyuruhku menutup mata, aku tak tau ada dimana, dan saat aku membuka mata aku berada di tengah lapangan yang terhiaskan tanda love dengan mengunakan lilin warna merah. aku tertegun tidak menyangka ini terjadi aku dipersilakan duduk di meja yang penuh hiasan itu, hatiku berdebar tak menentu dan, dodi pada malam itu menembakku, “ndah sebenarnya aku sudah suka kamu dari dulu, tapi aku baru sanggup mengungkapkanya sekarang kamu mau nggak jadi pacarku” pertanyaannya yang buatku bergetar hebat tak menentu, “tapi cika bagaimana dod?” tanyaku penuh curiga, “yaelah ndah kamu nggak tau siapa cika? dia adikku ndah.” “apa? adikmu?” jawabku penuh heran “iya ndah”, “hmm dod, sebenarnya aku pun menyukaimu sedari dulu tapi karena prasangkaku terhadapmu. aku tak berani menemuimu bahkan hanya menyahutmu saja aku tidak sanggup, dod, aku selalu menatap bintang tiap malamku karena aku selalu berharap bintang itu jadi nyata. aku selalu berbicara pada bintang itu, dan aku tunjuk salah satu bintang itu. yang kini jadi nyata ya itu kamu, dan aku mau jadi kekasihmu”, Kami saling lempar senyuman dan saling menggenggam erat tangan dan aku menunjuk satu bintang yang ku sebut engkau dodi…

ADVERTISEMENT

Cerpen Karangan: Sem
Facebook: Sem Anu Geulis Tea
umur: 17 tahun
ttl: 14-02-1996
kota: indramayu

Cerpen Satu Bintang Dalam Hati merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Jomblo! No Way!!

Oleh:
Nayla melangkahkah kakinya di sepanjang koridor sekolah, pagi itu suasana tampak gelap dan hujan turun dengan derasnya. Ia mulai merapatkan kembali jaketnya untuk mengusir dingin yang menusuk tulang. Langkahnya

Lembaran Biru (Part 1)

Oleh:
Namanya Mira. Mira adalah gadis cantik yang hidup sederhana. Ayah Mira merupakan seorang pedagang sayur keliling, sedangkan Ibu Mira merupakan seorang penjahit rumahan. Mira juga mempunyai kakak yang bernama

Cuma Dia

Oleh:
“SELURUH ANGGOTA PADUAN SUARA DIHARAP BERKUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG” begitu kata suara speaker yang terdengar nyaring di setiap pojok tiang penampang gedung sekolahan yang tak terlalu besar ini. Dengan

Harapan Untuk Ibu

Oleh:
Fyuh! Nilai, nilai, nilai. Kenapa kau terus membuatku dimarahi orangtuaku? Hasil ulangan MTK-ku yang di bawah 6 membuatku tidak diberi uang saku selama 3 hari. Sudah biasa sebenarnya, tapi

Cinta Indah Yang Kau Berikan

Oleh:
Adit, itu namaku, aku aku dikenal sebagai anak yang pendiam di kelas tapi kata teman teman ku aku mempunyai wajah yang cukup ganteng, tapi sampai saat ini aku ngak

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *