Hanya Untuk Adikku
Cerpen Karangan: Zuhrotul AuliaKategori: Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 19 August 2014
Rizal? Bagiku, dia memang sesuatu, yang kukenal dalam hidupku. Aku dan adikku yang manis, Liza. Benar kawan, ia memang paling istimewa dalam hidupku. Kami berdua mencintai pria yang sama. Tapi, ia lebih menyukaiku. Mungkin karena aku… pertama kali memandangnya, sebagai cinta pertamaku kepadanya.
Aku tau, ia menyukaiku. Tapi sebagai kakak, aku tak boleh serakah. Masih banyak cowok lain yang menungguku. Aku tak bisa, membiarkan ia sesak karena terlalu mencintai dan memikirkan Rizal. Hingga suatu ketika…
Diam-diam, aku mengutarakan hal ini kepada Rizal suatu malam. Ternyata..
“Sebenarnya aku juga mencintai kalian berdua, Rosa. Tapi, aku tak mau mengecewakan kamu. jadi terpaksa aku hanya menerima dirimu”
“Rizal, apapun yang kau pilih, itulah yang terbaik. Walau kau tak mamilihku? Aku tak bisa melihat Liza sedih terus-terusan. Aku rela kau memilihnya, Rizal. Aku rela”
“Rosa?” ujar Rizal terpana
“Ya, Rizal. Aku rela kau jadi miliknya”
“Terima kasih, Rosa. Aku kagum padamu. Dengarlah, Rosa. Aku sejak pertama kali berpandang. Kamu rela mengorbankan kesenanganmu demi adikmu. Mulai sekarang, kita cukup menjadi sahabat”
“Terima kasih, Rizal”. Aku terharu karenanya.
Sejak saat itu, kami jadi sahabat. Kabarnya, mereka menikah minggu depan. Namun sayangnya, aku jatuh sakit. Aku sakit. Dokter menvonisku terkena penyakit kanker otak. Aku haruslah sabar. Tak boleh mengeluh dan merepotkan banyak orang.
Ketika itu, Liza dan Rizal datang.
“Kakak, kakak jangan sedih. Liza dan Kak Rizal akan selalu di samping kakak. Yang sabar ya, Kak” ujar Liza sambil mengusap airmatanya
“Benar, Rosa. Manusia sepertimu takkan pernah terhapus jasanya. Raga boleh hilang, tapi jasa selalu ada di hati” sahu Rizal
Aku terharu dengan ucapan mereka. Mereka benar. Tapi sayang, nyawaku tak tertolong. Sebelum aku pergi, aku sempat berpesan lewat surat yang aku kirim.
“Untuk kalian…
Terima kasih kalian. Aku minta maaf karena telah mengecewakan kalian. Aku janji, akan selalu ada di hati kalian. Kakak tidak minta apa-apa. Kakak hanya ingin, kalian patuh pada orangtua.
RUKUN DAN BAHAGIALAH KETIKA KAKAK PERGI”
Kalimat itu mungkin singkat, tapi berarti besar bagiku. Akhirnya, aku menghembuskan nafas terakhirku dengan tenang.
Liza dan Rizal hanya bisa menangis. Terlebih ketika membaca surat terakhirku.
Tapi, mereka bahagia karena mau mendegarkan keluh kesah mereka padaku, walau waktu aku sedang sakit. Selamat jalan, Kakak
Ketika pernikahan mereka berlangsung 3 hari kemudian, aku mendatangi mereka. Ya, mereka tak tau kehadiranku, kecuali Liza. Liza sempat memandangku. Aku sempat melambaikan tanganku kepadanya. Hampir saja ia mengejarku, tapi aku keburu hilang. Ia hanya bisa terpaku sambil tersenyum menatap langit. Lalu ia segera masuk ke rumah.
SELESAI
Cerpen Karangan: Zuhrotul Aulia
Blog: www.aulia.blogspot.com
Assalamualaikum…
Sahabat sesama penulis, namaku Zuhrotul Aulia. Aku lahir di Malang,
04 Juni 2002. Zodiakku Gemini, untuk sesama Gemini. Aku sekolah di MI Al-Falah Trawasan, Sumobito, Jombang. Sekarang aku kelas 6, sebentar lagi aku lulus. Hobiku menulis, membaca & menggambar. Obsesiku, ingin mengejar cita-citaku jadi sutradara, guru & dokter bedah. Kalau kamu mau jadi apa? Juga aku ambisi rangking 1. Hehehe
Buat yang ingin jadi sahabat penaku, kirim surat sebanyak mungkin. Sampai jumpa lagi.
Cerpen Hanya Untuk Adikku merupakan cerita pendek karangan Zuhrotul Aulia, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Malin Kundang (Bukan) Anak Durhaka
Oleh: William AndriDi jalan raya. Malin Kundang memacu kencang mobil sport, keluaran terbaru pabrikan asal Italia miliknya. Tak dihiraukannya, kiri kanan kendaraan yang lalu lalang mendekati kendaraannya. Matanya hanya fokus ke
Say Bye Bye
Oleh: Rizki KhairaniPagi itu, aku duduk di atas ayunan. memandangi indahnya alam ini. “Terima kasih maha besar, terima kasih kau telah berikan aku hidup, masih bisa bernafas, dan mempunyai seorang bunda
Sebuah surat terakhir sahabat ku
Oleh: Maitsa Garini LestariAku hanya melamun saat berjalan menuju kelasku. Dengan tiba-tiba aku melihat Angel sedang merundukkan kepalanya, sepertinya dia sedih. “Angel, kamu kenapa?” tanyaku. “Gak apa-apa Kak, aku cuma sedih menunggu
Setelah Papa Pergi
Oleh: Anggi Putri PravintyaKetika senja tak lagi mampu bertahan, meninggalkan bumi dalam kegelapan, memaksa sang surya tuk menutup hari. Mengukir sepenggal kisah dalam pelupuk mata, menyiratkan keindahan yang palsu. Keindahan yang hanya
Telapak Tangan
Oleh: Sorellinaara“Rasya!” Iyan bangkit menghampiri adik laki-lakinya itu, wajah sang adik yang dipenuhi lebam ingin dia gapai, namun untuk kesekian kalinya Rasya menepis tangan itu. Tanpa banyak bicara Rasya pergi
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply