Ke Mana?

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 12 February 2018

Aku selalu bermimpi punya seorang teman. Yang jelek juga gak apa apa, dekil juga gak masalah, bahkan yang bodoh pun bakal gua terima. Tapi dari banyaknya spesies manusia, gak ada yang mau berteman sama gua. Gua bukan psikopat, juga bukan orang mesum, apalagi maling organ. Gua cuma seorang bocah sd kelas 5 yang tinggal di sebuah gubuk tanpa jendela. Di dunia ini cuma dua orang yang sayang sama gua, yang gak takut sentuh tangan gua, dan gak jijik natap tangan dan kaki gua: Mamak dan bu guru.

Sebelum ayam betina punya tetangga berkokok, mak gua udah bangun. Masak air buat gua minum, masak nasi buat gua makan, dan ngelap badan gua pake kain basah. Mamak gak pernah jijik pegang badan gua yang benjol benjol dengan nanah di atasnya. Sakit memang, tapi lebih sakit gak punya teman seperti yang gua alami sekarang. Bukan memelas kasihan, tapi ini fakta kehidupan

Hari ini bu guru tawarin roti lagi khusus buat gua. perhatian sama gua. Kadang ajarin gua pelajaran yang gua gak ngerti *ingat, ini bukan cerpen romantis*. Kadang gua kagum, takut, senang, sekaligus heran sama bu guru. Gua kagum karena dia bukan cuma cantik muka tapi juga hati. Dan gua heran kenapa ni orang kaga ada jijiknya sama gua. Gua akui kalau gua bau, dekil, pendek, item, bodoh, penyakitan pula (multitalenta deh, komplit). Tapi karena semua kekurangan gua, bu guru malah kasih perhatian lebih buat gua. Jujur aja, gua memang kesepian.

Buat anak sd macam gua, gua punya banyak mimpi. Kadang gua suka duduk di dekat wc, liatin anak anak main bola. Gua gak mau duduk di kantin atau di bawah pohon, karena kalau gua deketin mereka, mereka bakal jauh dan pandangin gua dengan tatapan jijik. Gua benci tatapan itu. kalau makan gua juga duduk dekat wc.

Kadang gua heran, dulu pas mak hamil dia ngidam apa ya sampe punya anak macam gua? Sakit coy kalau lu jadi gua. gua cuma mau teman. Satu aja juga gak papa. Tapi gimana mau cari teman? Orang ngobrol sama gua aja jarang, gua penyakitan. Kadang gua heran, kenapa mereka segitu jijiknya lihat gua? Gimana kalau anaknya atau mamanya kena penyakit kudis kayak gua ini, apa mereka akan menunjukkan sikap yang sama?

Gua harus ke mana biar dapat teman?

Gua cuma mau teman

Cerpen Karangan: Arsy
Facebook: Arsy fira
@arsyfiraa

Cerpen Ke Mana? merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Kerinduanku

Oleh:
Dear, aku masih ingat saat awal kita bertemu. Saat itu adalah ujian pertama di sekolah dan aku melihatmu sepintas lalu, tak ada yang aneh ketika aku melihatmu, semua mengalir

Arrrggghhh!

Oleh:
Di pagi hari yang cerah, aku sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Kurapihkan pakaianku dan ku periksa kembali buku-buku yang akan aku bawa. Dari lantai bawah terdengar suara wanita

Untuk Nada ku

Oleh:
Sahabat adalah ia yang meraih tangan kita dan menyentuh hati kita. Dia orang yang dapat berkata benar kepada kita, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata kita. Kasih, gadis yang

Hafalan Qur’an untuk Ibu

Oleh:
Hai namaku Salma. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Nama kakakku Aisyah. Kita selalu bercanda kadang bertengkar. Aku pusing, ketika aku melihat Ibu selalu ditampar Ayah, gara-gara disuruh shalat

Gadis di Pemakaman

Oleh:
Perlahan namun pasti kucoba untuk membuka mata tapi mata ini tetap saja sulit untuk kubuka, lalu kucoba menghilangkan selimut yang telah membalut tubuhku, kupandang sekeliling tapi hanya gambaran cat

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Ke Mana?”

  1. Syakira says:

    Bikin yang part 2 dong

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *