Korban Kenangan

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Sedih, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 10 June 2020

Aku adalah korban pelecehan s*ksual. Ya. Sedari kecil hal-hal seperti itu sudah menemaniku. Bahkan, saat aku lima tahun, setiap melihat mereka -adik laki-laki ayahku dan saudara laki-laki ibuku- kerap aku ketakutan sendiri. Bagaimana tidak takut. Awalnya mereka tampak sayang, memeluk, lalu membelai, lalu mencium, tidak lama mereka mulai ganas. Menelusupkan jari di pakaianku. Ah!

Bila terus kuingat, hal itu akan membuat kepalaku pusing. Tidak bisa tidur, tidak bisa makan, maka tidak bisa berak juga. Ah! Ngerii..

Hmmm kalau diingat-ingat, bukan hanya itu. Setelah memasuki usia sekolah dasar, rasanya aku juga pernah menerima perlakuan kurang ajar. Parahnya ini oleh saudara lelakiku sendiri.

Karena rentetan kejadian di masa kecil inilah aku tak bisa percaya pada kasih sayang dari laki-laki. Karena bagiku, seperti apapun mereka mengatakannya, yang mereka mau hanyalah peluk, cium, belai. Bukan hati apalagi kasih sayangku. Sama seperti saat ini. Ah. Aku sedih mengingatnya.

Dulu. Belum terlalu dulu. Beberapa tahun yang lalu, aku kenal dengan seorang laki-laki. Laki-laki ini kukira berbeda. Kami saling mengenal, berbagi masa lalu, lalu saling menautkan hati dan saling berjanji. Kami mengucapkan banyak janji. Oh tidak, janjinya tentu lebih banyak dari janjiku. Aku nyaman dekat dengannya. Kurasa diapun begitu.

Banyak masa yang sudah kami lewati. Makin tua perkenalan kami makin tahu aku dengannya. Tapi belakangan ternyata aku tahu. Dia tidak ada ubahnya dengan para lelaki sebelumnya. Sama saja.

Kami pernah melewati masa nakal bersama. Lalu kini ia telah berubah. Ia tak lagi nakal. Ia ingin menjadi pemuka agama. Lalu aku ditinggalkannya. Yaa begitulah. Tentu saja lelaki baik, akan mencari perempuan baik. Bukan perempuan setengah baik bahkan yang tidak baik sepertiku. Ah sakitnya.

“Dor… Hahaha ngelamun aja Lu, Neng. Makan yuk, keburu jam istirahat habis” uuuhh si Rita ini, ngagetin aja. Jelas orang lagi asik ngelamun. Oh ya, dia perhatian banget sih. Dia selalu sayang dan selalu ada buatku. Apa aku berputar haluan dan mencintai dia aja? Oopss

“Nah, bengong lagi, ikut gak? Kalo gak gue tinggal nih”
“Aduh galak benner. Yuk bu Bos..”

Cerpen Karangan: Delvina Fitriani
Facebook: Delvina Fitriani

ADVERTISEMENT

Cerpen Korban Kenangan merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Sesal

Oleh:
“Kenapa sih, selalu aja kayak gini? Selalu aja masalah kecil digede-gedein tak bisakah kau sedikit aja mengerti?” Bagai disambar halilintar yang begitu dahsyat, kata-kata itu mampu membuat seluruh ruang

Gadis Pendiam yang Sering Menyesal

Oleh:
Dahulu kala, hiduplah seorang anak perempuan yang cantik jelita. Dia adalah seorang anak dari saudagar kaya. Rumahnya pun juga berdekatan dengan istana, bahkan, ia selalu bertemu dengan pangeran dan

Kehendak Tuhan

Oleh:
Saya hanyalah seorang manusia biasa yang tidak sempurna dan penuh dengan kekurangan. April Tanggal 17 itu tanggal ulang tahunku, aku tak suka jika ulang tahun ku ini dirayakan atau

Aku Benci Benda Itu

Oleh:
Hari ini hujan turun di pekarangan rumahku. Hari ini hari minggu dan ini adalah waktunya aku buat mager-mageran! Biasanya setiap turun hujan, aku selalu mengingat-ngingat kejadian yang pernah aku

Pekikan di Malam Itu

Oleh:
Di luar hujan sangat lebat, bunyi angin meraung-raung Suara pekikan malam itu sungguh mengejutkan masyarakat komplek kampung baru, sungai geringging. Suara pekikan itu sangat keras sehingga membangunkan masyarakat kampung

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *