Mizuki, I’m Sorry

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Jepang, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 15 July 2015

Angin musim gugur berhembus lembut menggugurkan helai perhelai bunga Sakura yang sudah terjatuh sebagian banyak dari pohonnya. Mizuki yang menyandarkan kepalanya di bahu Minaru hanya terdiam menatap setiap kelopak bunga yang jatuh ke tanah dengan tatapan kosong. Entah apa yang ia pikirkan, namun suasana di rumah pohon itu terasa begitu hening dan menenangkan jiwa.

Tempat ini adalah tempat favorit adik kakak ini. Setiap sore keduanya tak pernah absen mendatangi tempat ini. Tempat yang paling spesial terutama untuk Mizuki. Entah ada apa dengan rumah pohon tua ini.

Adik? Kakak? Sebenarnya hanya sebatas adik kakak tiri yang usianya hanya terpaut 2 tahun. Satu Ayah namun berbeda Ibu. Ibu Mizuki sudah tiada 2 tahun lalu. Namun kedekatan antara keduanya melebihi adik kakak kandung sekalipun. Saling menyayangi dan melengkapi satu sama lain. Dengan tulus.

“Mizuki kamu jangan sedih terus yaaa” Minaru membuka pembicaraan, “Jika Tuhan menakdirkan kamu bersamanya, pasti kalian akan dipertemukan.”
Mizuki hanya merespon dengan senyuman kecut namun tak berganti posisi.
Angin kembali berhembus dalam keheningan. Lama…

Matahari sudah mulai berwarna keorangean dan sebentar lagi tenggelam. Cahayanya yang kuning terang itu kini meredup meninggalkan semburat cahaya kemerahan.
“Mizuki ayo kita pulang! Ini sudah sore” ajak Minaru buru buru.
Minaru dan Mizuki segera beranjak dari tempat duduknya dan turun dari rumah pohon itu.

Minaru mempercepat kayuhan sepedanya ketika melihat langit yang nampak mulai berat dengan air hujan. Dan tak lama kemudian,
BYURRRR!!
Akhirnya hujan pun turun deras sekaligus. Keduanya mulai panik.
“Mizuki bagaimana ini? Tidak ada tempat berteduh” seru Minaru dengan volume suara meninggi.
“Teruskan saja..” jawab Mizuki.
“Kamu yakin?”
“Iya..”
“Pegangan yaaa”
“Iya..”
Mizuki memeluk sang kakak dari belakang. Erat. Minaru ngebut dengan sepedanya, menerobos air hujan yang tergenang di aspal.

Tiba tiba, otak Mizuki kembali memutar memory usangnya 10 tahun yang lalu.

Flash Back On
Kedua anak kecil yang manis itu menatap hujan dari rumah pohon.
“Mizuki..”
“Iya, Kitaro..”
“Aku ingin jujur padamu”
“Jujur apa?”
“Sebenarnya… aku menyukaimu” ungkap Kitaro dengan polos.
Deg.
“A-a-aku.. juga menyukaimu” jawab Mizuki seolah tak tahu apa maksud ucapannya sendiri. Keduanya tersipu malu.
Flash Back Off

“Mizuki kamu tidak tidur kan?”
“Apah? Eh. Oh. Tidur? Mana mungkin?” Mizuki salah tingkah.
“Fufufu! bercanda. Kamu diam saja sih!”
“Eh. itu bukannya Yuki?” seru Mizuki sembari menunjuk ke arah gadis berpayung transparan yang sedang berjalan kaki itu.”Yuki…” panggil Mizuki.
Kittt!
Minaru merem sepedanya tepat di samping Yuki, “Hei Yuki! Mau ke mana?”
“Aku mau pulang!” jawab gadis manis itu sambil tersenyum.
Hening.
“Ng.. nanti malam kamu ada acara?” tanya Minaru.
“Tidak!”
“Nanti kamu ke rumah aku ya makan malam!” ajak Minaru, “Ada yang ingin aku sampaikan padamu!” sambungnya dengan tatapan penuh arti. Mizuki mengernyitkan dahi.
Akhir akhir ini memang Mizuki sering menemukan sahabatnya, Yuki dengan kakaknya ketemuan. Sepertinya memang ada sesuatu. Ataukah mereka pacaran? Entahlah..
“Oke!” jawab Yuki mantap.

ADVERTISEMENT

“Yuki, bagaimana makanan buatanku?” tanya Mizuki antusias.
“Oishiii (enak)” jawab Yuki sembari mengacungkan 2 jempol. Mama dan Papa hanya terkekeh.
“Yuki… kamu dengan Minaru pacar-” ucapan Mizuki terpotong.
“Yuki! Bisa kita bicara?” Minaru langsung menarik tangan Yuki tanpa mendengar jawabannya, dan membawanya ke belakang. Mizuki dan Mama Papa saling berpandangan.

“Dahhh, Minaru! Aku masuk sekolah dulu ya” ucap Mizuki di depan pintu gerbang sekolah.
“Iyaaa aku ke kampus dulu ya!”
“Okeee”
Ketika Mizuki balik badan,
DAKK!!
“MINARUUUUU!!” teriak Mizuki histeris melihat kakaknya tergeletak di aspal tertabrak mobil. Tubuh Mizuki tiba tiba lemas dan tak sadarkan diri.

Hidup Mizuki terasa hancur lebur melihat orang yang sangat ia sayang sudah tiada. Ia bahkan hanya berdiri di belakang orang orang sambil terisak lemas tak mampu melihat kuburan Minaru. Dan Mizuki diam diam berlari ke suatu tempat tanpa diketahui siapapun. Mizuki berteriak sekencang kencangnya di bawah rumah pohon itu. Hatinya terasa diiris. Perih, hancur.

“Mizuki!” seseorang menepuk bahunya. Spontan ia menoleh.
“Yuki?”
“Aku… ada sesuatu untukmu!” Yuki memberikan sebuah surat yang langsung disambar Mizuki.

Isi Surat:

Mizuki, aku sayang padamu lebih dari seorang adik. Dari dulu rasa itu tak pernah berubah. Sebenarnya aku adalah KITARO. Namun aku memutuskan ganti nama agar kamu tak tau. Mizuki, I’m sorry!

Tiba tiba seluruh tubuh Mizuki terasa remuk dan siap menjadi abu.
“Mizuki, gommen!” ucap Yuki menyesal.
“Jadi… kamu selama ini…”
“Iya. Kami dekat bukan karena pacaran. Tapi membicarakan dan menjaga rahasia ini.”
“MINARUUUU!!”

Ternyata selama ini Mizuki hidup dengan orang yang ia cari. Dan untuk kedua kalinya ia merasa kehilangan orang yang sama. Namun kali ini untuk selamanya

Cerpen Karangan: Dedeh Kurnia
Facebook: Facebook.com/dedeh.kinalova
Follow @DedehAR_
Terimakasih banyak telah membaca karya saya 🙂

Cerpen Mizuki, I’m Sorry merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Setelah Setahun Dua Bulan

Oleh:
Tok, tok, tok. Ketukan kuat pun terdengar di pintu kamar, suara Kak Sifa pun terdengar dari balik pintu. “Caa, buka pintunya, ayo ke sini, ayo keluar, lihat Papa sebentar,”

Hidupku

Oleh:
Di suatu siang yang sangat terik ku mengawali perjalananku untuk pergi ke Rumah Sakit bersama ibuku. Badanku yang begitu lemah, letih, pusing membuatku bingung dan tak berdaya. Perjalanan yang

Titik Api

Oleh:
Dulu, Kalimantan ditajuk sebagai paru-paru dunia. Barangkali, “dulu” tinggallah menjadi mozaik-mozaik masa silam. Dan kini, lihatlah, para penguasa, konglomerat, pembisnis, atau setara dengan itu mengeksploitasi hutan besar-besaran. Maka kemarau

Andi

Oleh:
Aku berjalan menyusuri lorong sekolah berniat untuk mengambil buku yang tertinggal di meja kelasku. Suasana sekolah nampak sepi karena semua murid memang sudah di pulangkan sejak 1 jam yang

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Mizuki, I’m Sorry”

  1. Orin says:

    Gomen ne, aku rasa pertalian darah satu ayah itu bukan tiri nama y. Sodara tiri itu klau beda ayah. Hmm

Leave a Reply to Orin Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *