Sahabat Menjadi Musuh

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 3 January 2017

Raniana Dwi Septiana Nur Indah, itulah namaku. Kalian cukup panggil aku Nia.

“Hai, Lala!” sapa Nia.
“Hai, juga Nia!” balas Lala.
“Nia, ada yang aku mau omongin sama kamu, Tasya dari tadi ngeliatin kita terus, kayaknya dia itu pengin ngehancurin hubungan persahabatan kita” ucap Lala sambil menunjuk ke arah Tasya yang sedang duduk di taman.
“Ah, mungkin cuma perasaanmu saja” ucap Nia yang baru keluar dari kelas untuk pulang ke rumahnya. (Karena tadi habis pulang sekolah).

Sesampainya di rumah Nia disuruh ibunya untuk membukakan pintu, karena ada yang ngetuk pintu. Saat dibuka, ternyata, “hai Nia, aku pengen ajak kamu jalan jalan boleh nggak.”
“Ya udah, tapi aku ijin mama aku dulu!”
“eh, jangan nanti mesti mamahmu bolehin aku, soalnya aku kan sahabatmu!”
“ya udah deh, ayo” ucap Nia dengan senang.

Lalu saat jalan jalan Nia kelelahan dan tertidur di gubug yang sudah buat mereka istirahat. Dengan sigap Lala memanfaatkan kejadian itu untuk mengikat Nia. “Aduh, badanku kok kaku gini sih, Aaaaaaa kamu siapa kenapa pake topeng gitu sih!” lalu orang yang memakai topeng itu membuka topengnya dan.
“Aaaaaa, Lala kenapa kamu gitu, pake ngiket aku segala lagi” ucap Nia dengan menangis.
“Kamu tau gak sih orangtuamu udah bikin perusahaan ayahku bangkrut!”
Sambil mengangkat pisau yang dibawanya untuk menancapkannya kepada Nia tapi terhalang oleh Tasya yang sudah berada di depannya, dan dengan sengaja pisau itu sudah tepat mengenai jantung tasya dan tidak bisa dilepas karena terhempit daging dan tulang tasya. Seperti merasa tidak bersalah Lala langsung pergi meninggalkan mereka berdua, Nia dan Tasya.

“Tasya, selama ini aku menuduhmu dan ternyata kau baik padaku” dengan menitikkan air mata dan juga memegangi tasya.

Cerpen Karangan: Sabila Mawa Putri Wahyuhadi

Cerpen Sahabat Menjadi Musuh merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Garuda Jaya

Oleh:
Memang sejak usia 7 tahun anakku, Alan suka sekali dunia olahraga apalagi sepak bola, bahkan dia tak dapat dipisahkan dengan bola, apalagi dengan klub kesayangannya; Real Madrid. Dulu, semenjak

My New House

Oleh:
“Assalamualaikum, teman-teman… Namaku Salva Hania. Biasa di panggil Vava. Aku tinggal di komplek Nurul Insan, jalan kamboja No. 17. Aku tinggal bersama ayah, ibuku dan juga kedua adikku, namanya

Kabut Jadi Duit

Oleh:
Waktu itu, Dita dan Lady yang pulang dari Amerika, setelah tiga tahun sekolah disana, tengah berkendaraan di sekitar Danau Toba. Sebelumnya, mereka telah menempuh perjalanan semalaman dari Medan. Tanpa

Guruku

Oleh:
Matahari baru setengah terlihat di timur langit, sinarnya memaksa menerobos rimbunnya dedaunan. Beberapa burung menyanyi sambut pagi yang cerah ini. Di antara pepohonan terdengar suara sepeda yang berisik dan

Diary Punya Dewi

Oleh:
Hari ini sangat panas, matahari bersinar sangat terik. Begitupula hati Dewi. Dewi sebal sekali. Gara-gara Fani, ia diejek oleh teman-teman satu kelas. Dewi masuk ke dalam rumah. Tidak seperti

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *