Saya Margareta

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 7 July 2016

Nama saya Margareta saya berumur 14 tahun. Nama Margareta diambil dari nama seorang Santa, dalam agama Khatolik nama Santa atau Santo sangat penting. karena dengan nama itu kita diharapkan bisa mengikuti jejak kehidupan seorang Santa atau santo yang kita namakan itu.

Hari ini di sekolah ada kegiatan Pramuka, mungkin kamu akan tertawa melihat baju pramuka saya yang kotor. Itu karena saya gadis kampungan, setiap hari berteman getah pohon dan debu.

Saya tinggal di ujung barat pulau flores, disini saya menempuh pendidikan. Bagi saya pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena dengan pendidikan saya bisa mendapatkan ilmu yang berguna demi masa depan saya. Saya punya kutipan dari buku yang pernah saya baca “non scholae set vitae desicimus” artinya bahwa pendidikan itu bukan hanya untuk mendapatkan ilmu semata-mata, tapi juga untuk kehidupan.

Di desa saya jalanan masih sepi, syukur-syukur kalau ada kendaraan lewat, ada sih motor butut bapak kepala desa yang sering keliling, tapi akhir-akhir ini ia jarang lewat. Mungkin motor buntutnya mogok. Karena sepi, ketika berangkat ke sekolah saya bisa menikmati sapaan burung yang sedang keluar dari sarangnya, sungguh indah desa saya ini. Hamparan sawah di sepanjang perjalan ke sekolah membuat saya merasa pulau ini merupakan bagian kecil dari langit yang jatuh ke bumi.

Suatu hari ketika pulang sekolah saya haus dan kepanasan, tapi tak kuhiraukan itu, yang paling penting saya cepat sampai di rumah dan segera membantu kedua orangtua saya. Ketika ingin melewati tikungan kecil dekant selokan, saya melihat ayah sedang bersantai di bawah pohon mahoni, saya pun mendekatinya, lalu ayah dengan lembutnya mengajak saya masuk ke pondok kecil di seberang jalan, sesampainya di dalam, ayah menutup mata saya dengan kain hitam, saya berpikir ayah akan memberikan saya kejutan layaknya ayah di film-film. Ternyata tidak, setelah mata saya ditutup ayah mengambil tali lalu mengikat kedua tangan dan kaki saya, lalu ayah membuka baju dan rok pramuka yang ia belikan untuk saya dulu “ya Tuhan apa dosaku sampai ayah tegah melakukan hal ini?”. Saya berteriak histeris namun siapa yang mau mendengar? Desa ini seperti desa tak berpenghuni. Saya hanya bisa pasrah menahan sakitnya badan dan jiwa ini, ayah saya telah mencabut keper*wanan anaknya sendiri. Saya hanya mampu menangis dan memanggil nama ibu. Mungkin ibu mendengar penderitaan saya. kalau ibu di sini pasti kejadianya tak seperti ini.

Setelah itu ayah membangunkan saya, kepala saya dipukuli batu, darah berceceran di tanah. seketika, mata saya pun tertutup untuk selamnya. Saya Margaretha gadis yang telah pergi karena kebejatan ayah saya sendiri. Saya tak bisa bersekolah lagi, cita-cita saya telah sirna. Aku tidak tahu bagaimana perasaan ibu semoga saja ibu bisa memaafkan ayah. Tuhan ampunilah dosa ayah saya sebab dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat padaku

Cerpen Karangan: Popind Daviand
Blog: popindaviandblogcom.blogspot.com

Cerpen Saya Margareta merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Rinduku

Oleh:
Hari itu dimana Prisya yang duduk di bangku kuliah di salah satu Universitas di daerahnya, merasa bimbang pulang atau tidak, masalahnya hari itu aku akan ada Ujian Akhir Semester

Sesuap Nasi Untuk istriku

Oleh:
Lelaki tua itu melempar bungkus rokoknya ke tanah. Tangannya kosong. Mungkin bungkus rokoknya juga kosong. Ia lalu menyandarkan tubuhnya ke tembok. Pandangannya tertumpu pada satu objek. Matanya fokus pada

Pertemuan Terindah

Oleh:
Kita bertemu melalui akun sosial media yang sedang booming pada saat itu. Dia menyapaku di pesan obrolan dengan kata-kata yang sering orang lain ucapkan ketika ingin berkenalan dengan lawan

Tersadar

Oleh:
Nama ku Hisanah aku terlahir dari keluarga yang bahagia dan berkecukupan, memiliki ibu nan lembut, ayah yang bijaksana, aku merupakan anak tertua dari 3 bersaudara, Hasnah dan Hasyim nama

Yang Kuinginkan

Oleh:
Aku termenung sendirian. Ruangan remang-remang membuatku terus terfikir atas apa yang kualami hari ini. Suara azan berkumandang seiring mega yang berwarna jingga. Sisa-sisa rasa gugupku sayup-sayup masih kurasakan. Satu-persatu

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *