Sang Asisten

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Thriller (Aksi)
Lolos moderasi pada: 5 July 2017

Jaka, seorang pemuda yang berprofesi sebagai asisten salah satu dari anggota kepolisian bernama Fabian. Fabian cukup tegas dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang polisi. Sehingga Jaka harus dituntut untuk disiplin dalam membantunya bekerja sebagai seorang asisten pribadinya. Hingga suatu hari Fabian berhasil menangkap para sindikat nark*ba yang telah terjaring di kota itu. Dan hal itu pun tidak lepas dari bantuan Jaka.

Fabian sifatnya agak sombong dan sedikit egois, terkadang dia suka meremehkan pekerjaan Jaka. Namun Jaka menganggap itu hal biasa baginya. karena dia tau bahwa pada dasarnya Fabian adalah orang yang baik.

Rossy adalah adik Fabian satu-satunya, dia masih duduk di bangku kuliah. Fabian sangat menyayangi adik perempuannya itu yang kini telah menjadi tanggung jawabnya setelah kedua orangtua mereka meninggal.

Suatu hari Rossy telah dekat dengan Jaka, sepertinya dia mulai simpati terhadap Jaka, itu karena kebaikan Jaka terhadapnya. Selama ini Rossy merasa tak ada satupun laki-laki yang mampu meluluhkan hatinya. Namun setelah bertemu Jaka, dia pun merasa bahwa Jakalah satu-satunya laki-laki yang bisa membuatnya bahagia. Dan begitu juga sebaliknya dengan Jaka, sepertinya benih-benih cinta pun mulai tumbuh di antara mereka.

Hubungan mereka pun diketahui oleh Fabian. Sepertinya Fabian tidak menyetujui hubungan mereka, dengan alasan bahwa Rossy belum diperbolehkan untuk menjalin hubungan dengan laki-laki manapun apa lagi sampai menikah. karena dia merasa bahwa Rossy masih berada di bawah tanggung jawabnya. Mendengar hal itu Rossy pun komplain terhadap sikap kakaknya itu, dia merasa bahwa kakaknya itu tidak pernah menganggap bahwa dirinya sudah dewasa.

“Kenapa sih kakak selalu ngelarang Rossy buat dekat sama cowok?”
“karena kakak gak mau kamu sampai terjerumus dalam pergaulan bebas, kakak khawatir sama kamu!”
“Kak, Rossy tuh udah dewasa, Rossy tau mana yang baik dan mana yang buruk!”
“Kakak cuma pengen kamu mendapatkan cowok yang baik pilihan kakak!”
“Jadi menurut kakak, Jaka itu bukan cowok baik-baik?”
“Sudahlah, Rossy, sebaiknya kamu turutin apa yang kakak bilang, pokoknya untuk saat ini kamu gak boleh pacaran baik itu sama Jaka atau cowok manapun selain cowok pilihan kakak, ini semua buat kebaikan kamu, Rossy!”
“Kakak tuh egois, Rossy kecewa sama kakak!”
Lalu Rossy langsung berlari menuju kamarnya. Fabian sempat merasa menyesal telah membuat Rossy kecewa, namun dia tetap dengan pendiriannya.

Sementara itu Jaka pun merasa bersalah, sebenarnya dia juga sangat mencintai Rossy, namun karena Fabian melarangnya dia pun hanya pasrah. Bahkan Fabian sampai tega memecat Jaka dari pekerjaannya.
“Jaka, sebelumnya aku minta maaf, kayaknya mulai sekarang aku gak butuh bantuan kamu lagi, makasih atas kerja samanya selama ini”
“Saya yang harusnya minta maaf sama abang, karena saya udah lancang dekatin Rossy, tapi kenapa abang harus bertindak sejauh ini terhadap saya?”
Fabian pun hanya diam.
“Saya rasa tindakan abang ini gak beralasan yang jelas, tapi kalo emang ini udah jalannya saya akan terima, makasih atas kebaikan abang selama ini terhadap saya!”
Jaka pun heran dengan sikap Fabian yang berlebihan itu, entah kenapa sampai begitunya dia lakukan itu terhadap Jaka. Meski kecewa namun Jaka tetap sabar, karena dia bukan tipe orang yang pendendam.

Kemudian di sisi lain ada seorang pria bernama Alex, sepertinya dia punya motif dendam terhadap Fabian. karena kakaknya yang bernama Robert, seorang kepala sindikat nark*ba yang telah tewas terbunuh pada saat melakukan perlawanan terhadap para anggota kepolisian yang dipimpin oleh Fabian. Alex pun mulai menyusun rencananya untuk balas dendam terhadap Fabian

Hingga suatu hari Alex mengetahui bahwa Fabian mempunyai adik perempuan yaitu Rossy. Dia pun menyuruh anak buahnya untuk menculik Rossy. Alex sengaja memberi tau Fabian bahwa Rossy kini berada di tangannya. Dia pun memeras Fabian dengan meminta uang tebusan sebesar sepuluh miliyar. Dan uang itu harus Fabian sendiri yang mengantarnya. Jika Fabian tidak memenuhi permintaannya itu, maka nyawa Rossy sebagai taruhannya. Sementara Fabian tidak punya uang sebanyak itu, dia pun sempat panik. Namun demi adik kesayangannya itu dengan atau tanpa membawa uang tebusan pun Fabian tetap akan menyelamatkan Rossy adiknya.

Lalu Fabian langsung mendatangi tempat di mana Rossy disandera. Di sana dia dihadang oleh beberapa anak buahnya Alex yang tengah berjaga- jaga. tanpa pikir panjang Fabian langsung menyerang mereka, aksi baku tembak pun terjadi. Mendengar hal itu Alex pun kesal, karena menurutnya Fabian tidak datang dengan cara baik-baik. Lalu Alex mengancam Fabian dengan cara berlaku kasar terhadap Rossy agar Fabian berhenti menyerang anak buahnya.

ADVERTISEMENT

“Sebaiknya kau jangan macam-macam denganku, Fabian!”
Rossy pun panik dan ketakutan. Melihat hal itu Fabian pun marah, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia berhasil disergap oleh beberapa anak buahnya Alex itu yang tentu jumlahnya lebih banyak dibandingkan dia yang hanya sendiri, hingga dia kewalahan menghadapi mereka.
“Alex!, demi Tuhan aku bilang lepasin dia!”
Namun Alex tak peduli, malah dengan sinis dia mentertawakannya.
“Ha ha ha..”
“Sekarang mana uang yang kuminta, jangan bilang kau tidak membawanya?!” tanya Alex menagih uang tebusan yang dia minta itu.
Namun karena ternyata Fabian tidak memenuhinya Alex pun marah. Hal itu membuatnya ingin membunuh Fabian beserta Rossy sekaligus. Namun Fabian pasrah, jika hal itu dapat memuaskan dendam atas kematian Robert kakaknya, Fabian pun bersedia asal Alex mau melepaskan Rossy. Melihat hal itu Rossy tak kuasa menahan air matanya. Sementara Alex beserta anak buahnya tertawa sinis melihat penderitaan kedua kakak beradik itu.

Lalu tanpa disadari ketika Alex mulai menodongkan pistolnya tepat di kepala Fabian tiba-tiba ada yang menembak tepat di tangannya.
Dorr!
Hingga pistol yang ada di tangannya itu terlempar. Sontak saja hal itu mengejutkan semuanya, terutama Alex dengan tangannya yang berlumuran darah. Dan orang itu ternyata Jaka. Fabian dan Rossy pun tidak menyangka entah dari mana Jaka tau bahwa mereka sedang berada dalam bahaya.
“Jaka..?”
Sementara Alex kesal, lalu dia pun segera menyuruh anak buahnya untuk menyerang Jaka yang siap beraksi dengan pistol yang ada di kedua tangannya sekaligus. Aksi baku tembakpun tak terkendalikan lagi, bahkan aksi bela diri pun dikerahkan. Melihat hal itu Fabian tidak menyangka bahwa Jaka mampu melakukan semua itu. Dia menyesal bahwa selama ini dia sering meremehkan pekerjaannya yang hanya seorang asisten. Dia pun menyesal karena telah memecatnya.

Sementara itu setelah Alex selesai membalut tangannya dengan perban, dia pun segera membawa Rossy pergi dari tempat itu. Melihat hal itu Jaka menyuruh Fabian untuk mengejarnya.
“Kejar dia, Bang!, biar saya hadapin mereka!”
Fabian pun segera mengejar Alex, sementara Jaka masih menghadapi anak buahnya.

Akhirnya Fabian berhasil mengejar Alex yang kebetulan belum jauh dari tempat itu, perkelahian pun terjadi antara mereka berdua. Sementara Rossy sedang dalam keadaan tangan dan kakinya yang terikat tali, dan mulutnya yang ditutup dengan lakban. Selama perkelahian mereka berdua berlangsung Fabian pun akhirnya berhasil mengalahkan Alex hingga terkapar. Di saat itu Jaka muncul setelah berhasil menghadapi anak buahnya Alex, dan dia pun segera membantu Rossy melepaskan tali yang mengikat tangan dan kakinya beserta lakban yang menutup mulutnya itu.
“Kamu gak apa-apa?” tanya Jaka.
“Iya..” sahut Rossy lirih.

Lalu beberapa polisi pun muncul dan segera menangani Alex beserta anak buahnya itu, setelah sebelumnya memberi hormat terhadap Fabian. Fabian serta Rossy tidak lupa mengucapkan terima kasih terhadap Jaka yang telah menolong mereka.
“Aku telah berhutang budi sama kamu, Jaka, dan aku sangat menyesal karena sudah memecatmu”
Sementara Jaka hanya diam.
“Jika kamu bersedia untuk kembali lagi kerja sama denganku maka aku akan kasih kamu gaji dua kali lipat dari sebelumnya, tapi jika kamu menolak, kamu harus bersedia menikahi Rossy”
Mendengar hal itu Jaka merasa senang, begitu juga dengan Rossy. Sepertinya Fabian telah merestui hubungan mereka berdua. Senyum bahagia pun terpancar dari bibir mereka.

SELESAI

Cerpen Karangan: Yudhy Riansyah
Facebook: yudhy37[-at-]gmail.com

Cerpen Sang Asisten merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Dendam Siluman Tikus (Part 2)

Oleh:
Aku bersembunyi di bawah meja. Aku masih hidup. Aku menatap sebuah kaca, tergambar wajahku menyiratkan ketakutan. Aku tahu aku tidak bisa mengharapkan ampunan apa pun dari Malak. Dia sudah

110

Oleh:
“Halo, 110 di sini. Ada kondisi darurat apa?” ujar Andi, seorang polisi yang saat itu bertugas untuk menjawab panggilan darurat yang dikirimkan ke nomor 110, menerima sebuah panggilan dari

Dunia Dalam Tengkorak (Part 1)

Oleh:
Silvia, itu namaku. Aku tidak banyak berbicara, aku bukan tipe orang yang punya banyak teman. Tapi itu semua bukan karena aku mengisolasi diriku, bukan karena aku antisosial, pemalu atau

Reclaimer

Oleh:
Pada tahun 2099 Bumi sudah menjadi neraka bagi umat manusia. Sejauh mata memandang hampir di seluruh penjuru belahan Bumi hanya dijumpai padang tandus tak bertuan. Semua itu terjadi akibat

Aruna Mengerti

Oleh:
“Kamu tahu kan, Bapak ngelakuin ini semua, karena sayang sama kamu.” Aruna mengulurkan sejumlah nominal keuangan, senyumnya melebar simetris secara tulus. Anak perempuan itu baru saja mendapat uang dari

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *