Bunga Sholekha
Kumpulan cerpen karangan "Bunga Sholekha" , Total diketemukan sebanyak 5 cerita pendek
Untuk mencari cerita pendek (Cerpen) berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini!
Antara Cinta dan Sahabat
Cerpen Kiriman: Bunga Sholekha | Lolos Moderasi Pada: 24 November 2014“Bagaimana bisa aku menjalani cinta ini dengan kedua sahabatku itu?” batainku dalam hati. Sejak perkenalan pertama dengan Ari dan Jibril yang kusebut mereka adalah kedua sayapku itu. Aku merasakan hidupku lebih berwarna, hidupku seperti pelangi. Tentunya aku semangat dengan » Baca lanjutan ceritanya...
Help Me Go Away, Is
Cerpen Kiriman: Bunga Sholekha | Lolos Moderasi Pada: 24 November 2014“Salahkah bila aku masih mencintaimu?” Untuk hati yang pernah singgah di hidupku, Aku masih ingat betul bagaimana awal pertemuan kita dulu. Cukup sederhana walau aku telah lupa alur ceritanya. Aku yang mengenalmu dengan hati yang tulus dengan cinta yang » Baca lanjutan ceritanya...
Aku Lebih Memilih Setia
Cerpen Kiriman: Bunga Sholekha | Lolos Moderasi Pada: 2 September 2014Pikiranku kembali menerawangi langit dikala senja. Ya, karena aku adalah gadis pengagum senja. Dan senja bagiku adalah teman sejatiku disaat aku kehilangan teman nyataku. Sesekali aku melihat deburan ombak yang menyentuh kulitku. Nyes. Sejuk itu merasuk hingga ke dalam » Baca lanjutan ceritanya...
Ajariku Menjadi Muslimah
Cerpen Kiriman: Bunga Sholekha | Lolos Moderasi Pada: 27 August 2014Untuk kesekian kalinya surat-surat ini kutulis di atas kertas putih. Kosong. Ya, kertas itu kosong setelah beberapa tahun silam kucoret-coret dengan tinta kepahitan. Yang kusebut kenangan terindah, namun kini semua itu menjelma jadi tusukan duri yang hampir rapuh. Hingga » Baca lanjutan ceritanya...
Ibu, Syurga Nyata Bagiku
Cerpen Kiriman: Bunga Sholekha | Lolos Moderasi Pada: 22 August 2014Di sudut kamar bada maghrib, seorang wanita setengah baya duduk meyendiri setelah shalat maghrib. Pandangannya kosong menerawang jauh kedepan. Berat. Sepertinya ia memikirkan beban yang sangat berat. Ia hanya mengelus dadanya dan sesekali dengan lirih mengucap istighfar. Dilihatnya jam » Baca lanjutan ceritanya...