Mas.ubi

Kumpulan cerpen karangan "Mas.ubi" , Total diketemukan sebanyak 5 cerita pendek

Untuk mencari cerita pendek (Cerpen) berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini!

Lampu Penerang Jalan dan Perempuan Bergaun Merah

Cerpen Kiriman: | Lolos Moderasi Pada: 7 January 2022
Ia barangkali terlalu banyak, mendengar, menyaksikan, sedari pagi buta, sedari cahaya mulai beranjak keluar, bahkan hingga malam dan gelapnya yang merayap menutupi langit dengan sempurna, ia tetap mendengar, menyaksikan, sepotong jalan itu, dengan deru mesin kendaraan, riuh klakson bersahut-sahutan. » Baca lanjutan ceritanya...

Kami yang Kini Hidup Tanpa Cahaya

Cerpen Kiriman: | Lolos Moderasi Pada: 3 December 2021
Semenjak fajar dibunuh oleh kegelapan malam dalam sebuah tragedi suram, kami hidup tanpa mengenal cahaya. Hanya kelam muram tersisa, tiada lagi suka bahagia. Orang-orang tiada lagi boleh tertawa. Hari-hari gelap datang, kami hanya dapat menyimpan pelita dalam dada. Tanpa » Baca lanjutan ceritanya...

Perempuan yang Amat Dahaga

Cerpen Kiriman: | Lolos Moderasi Pada: 19 November 2021
Ketika saya beberapa hari yang lalu memutuskan meninggalkan gunung-gunung tinggi, untuk ikut berkelana seperti orang-orang yang mengasingkan diri, entah mengapa tempat pertama yang ingin saya tuju adalah sebuah perkampungan bernama Pasir Angin. Mungkin karena saya begitu tertarik dengan ceritanya » Baca lanjutan ceritanya...

Ketika Ibuk Pulang

Cerpen Kiriman: | Lolos Moderasi Pada: 26 October 2021
Saya akhirnya bertemu Ibuk. Setelah sekian lama. Saya rindu sekali. Setelah sekian lama. Beliau berada tepat di hadapan saya. Setelah sekian lama. Saya masih sama. Masih tetap jadi putri mungilnya. Satu-satunya. Yang ringkih dan tak berdaya. Yang selalu bersembunyi » Baca lanjutan ceritanya...

Rindu, Aroma & Anjing

Cerpen Kiriman: | Lolos Moderasi Pada: 13 October 2021
Ada juga masa Maryam benar-benar tak dapat bertemu dengan laki-laki kurus yang bodoh itu. Dan lagi-lagi Pono, tak pernah berkata ke mana ia pergi. Kemudian tumbuhlah benalu. Asyik menggelayuti isi kalbu. Menghisap tenaganya sedemikian hebat, membuatnya rebah di antara » Baca lanjutan ceritanya...