Tiara Citra Septiana
Kumpulan cerpen karangan "Tiara Citra Septiana" , Total diketemukan sebanyak 11 cerita pendek
Untuk mencari cerita pendek (Cerpen) berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini!
Senja Terakhir: Aku dan Hidupku (Part 2)
Cerpen Kiriman: Tiara Citra Septiana | Lolos Moderasi Pada: 24 May 2022Alasannya, sebenarnya, bukan saja karena aku menyayangi Arin, tetapi aku juga sudah berhutang terlalu banyak dengan Om Rudi. Di sela-sela kesepianku saat ini, kenangan demi kenangan menyeruak masuk ke dalam pikiranku. “Tanpa Om Rudi, mungkin saja saya sudah terlunta-lunta » Baca lanjutan ceritanya...
Senja Terakhir: Aku dan Hidupku (Part 1)
Cerpen Kiriman: Tiara Citra Septiana | Lolos Moderasi Pada: 24 May 2022Aku tahu, tidak akan ada pemakaman yang layak bagi seorang pembunuh. Aku tahu, tidak akan ada yang menginginkan aku hidup. Aku tahu, aku tidak pantas untuk hidup. Aku sudah kalah, aku sudah menyerah. — “Riyan, bagaimana ini? Apa yang » Baca lanjutan ceritanya...
Cinta Aldi untuk Nana (Part 3)
Cerpen Kiriman: Tiara Citra Septiana | Lolos Moderasi Pada: 1 April 2022Akan tetapi, kebahagiaan itu ternyata hanya semu semata, seperti angin sepoi yang melintas di tengah teriknya matahari. Aldi menelepon Ayahnya dengan panik, tetapi tidak ada jawaban di ujung sana. Nana juga menghilang, teleponnya mati. Dengan segera, Aldi memacu mobilnya » Baca lanjutan ceritanya...
Cinta Aldi untuk Nana (Part 2)
Cerpen Kiriman: Tiara Citra Septiana | Lolos Moderasi Pada: 3 March 2021Jam di handphone Aldi sudah menunjukkan pukul 3 pagi, tetapi dia masih tidak bisa terpejam. Masih tersisa 2 hari lagi hingga dia menyelesaikan segala urusan proyek bendungan. Dan, menemukan Nana, juga anak yang selama ini dia kira sudah tiada. » Baca lanjutan ceritanya...
Cinta Aldi untuk Nana
Cerpen Kiriman: Tiara Citra Septiana | Lolos Moderasi Pada: 29 January 2021Aldi berjalan gontai masuk ke dalam mobil. Walaupun dia mencoba untuk berpura-pura tenang, tetapi tubuhnya tidak bisa berbohong. Dia masih kaget, gemetar … masih benar-benar tidak percaya dengan takdir yang baru saja mempermainkan dirinya. “Tidak. Kali ini aku tidak » Baca lanjutan ceritanya...
Cinta Nana Untuk Aldi
Cerpen Kiriman: Tiara Citra Septiana | Lolos Moderasi Pada: 4 December 2014Sejak malam itu, hati Nana selalu dirundung gelisah. Dia merasa sudah tidak sanggup lagi menatap kehidupan dengan kepala tengadah. Dia bukan Nana yang dulu lagi. Sekarang, dia sudah kotor. Walaupun telah berendam selama satu jam, walaupun telah menggosok tubuhnya » Baca lanjutan ceritanya...
Adakah Bahagia Untukku? (Part 5)
Cerpen Kiriman: Tiara Citra Septiana | Lolos Moderasi Pada: 5 November 2014“Selamat ya…” “Terima kasih. Tanpa dukungan kalian, saya tidak akan dapat berada di sini,” jawab Dicka sambil menyalami orang-orang yang mengelilingi dirinya. “Kamu memang hebat…” “Kalau boleh tahu, kemenangan ini kau persembahkan untuk siapa?” tanya wartawan sebuah koran lokal. » Baca lanjutan ceritanya...
Adakah Bahagia Untukku? (Part 4)
Cerpen Kiriman: Tiara Citra Septiana | Lolos Moderasi Pada: 5 November 2014“Hei, cepetan turun dong. Kamu tidur ya. Sudah sampai di depan rumahmu, nih.” “Apa?” “Nggak denger, ya! Aku teriak, lho.” “Ya… ya…, aku segera turun,” kata Ana. “Ngapain aja kamu tadi?” “Ah…” “Kamu ngapain dari tadi?” ulang Dicka. “Oh, » Baca lanjutan ceritanya...
Adakah Bahagia Untukku? (Part 3)
Cerpen Kiriman: Tiara Citra Septiana | Lolos Moderasi Pada: 5 November 2014“Apa pedulimu pada nyawaku? Aku nggak berhutang apapun padamu,” katanya, seolah meremehkan cewek yang ada di depannya. “Dicka!” Ada sekelumit rasa jengkel di hati Ann, “tunggu dulu!” Dia pun berlari menghampiri Dicka yang duduk di atas sepeda motornya, bersiap » Baca lanjutan ceritanya...
Adakah Bahagia Untukku? (Part 2)
Cerpen Kiriman: Tiara Citra Septiana | Lolos Moderasi Pada: 5 November 2014Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Dicka. Dia berusaha menahan sakit yang menjalar, juga air matanya yang mati-matian ditahan agar tidak mengalir turun. Ayah tidak suka dengan anak yang cengeng. Lagipula, laki-laki tidak boleh mengeluarkan air mata. “Yah, apa » Baca lanjutan ceritanya...