Terbawa Hembusan Angin

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Sedih, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 8 November 2016

Di sudut kamar kududuk termenung, menatap indahnya langit malam ditemanin pancaran cahaya bulan yang hangat.

“Akankah sang pujaan hati menghampiriku, akankah sang pangeran cinta itu ada. Hmmmm” aku berdetak dalam hati sambil terus memandang bulan.

“Kringgg… kring… kringg.” Bunyi alarm menandakan pukul 07.00 pagi.
“Astaga… Gue telat… AaaaaAaa” gue teriak dan langsung ngacir ke kamar mandi. Gak nyangka gue, hari pertama bisa telat. Haduhhh…

“Sasya… Turun makan… Bunda udah masak nii” jeritan bunda dari ruang makan melengking ke seluruh penjuru rumah.
“Iyaa bundaa, ni sasya turun kok ndaa” aku pun bergegas menuruni tangga untuk sarapan bersama bunda.

Namaku sasya, aku tinggal berdua dengan bunda, ayah meninggal karena kecelakaan pesawat. Bunda salah satu pemilik saham di hotel bintang lima di kota tempat aku tinggal. Kami hidup bahagia, karena kami selalu merasa ada ayah di sisi kami.

Ini pertama kalinya aku masuk di sekolah SMA favorit sejakarta. Dan tepat hari ini adalah hari pertama aku MOS.
Aku berjalan menelusuri koridor sekolah, sambil mengkhayal, akan ada pangeran cinta datang kepadaku di SMA ini. Terbawa romansa aku pun senyum-senyum sendiri. tiba-tiba ada tangan yang hinggap di bahuku.

“Jeddderr… Hahahah. Lo mau kemana sasya… Kita kan disuruh ngumpul di lapangan, ayok ikut gue” “Ehh… Tenyata lo ta.. Gue kirain setan nemplok, hahahha” aku terbahak melirik seta yang cemberut, dan aku pun langsung berlari meninggalkan seta yang masih merengut manyun itu.

“Semua baris… Jaga jarak! jangan dekat-dekat! hai kamu yang ujung, rapikan barisanmu!” dengan tegas ketua osis membariskan kami para siswa baru.

“Sumpah syaa… Ganteng banget, pangeran sekolah ni syaa” seta terus menatap wajah kak ray si ketua osis.
“Iyaa sih ta, tapi galak ih, males banget liatnya” kuacuhkan ketua osis yang sok galak itu. Apaan sih, ganteng sih iyaa, tapi kalo songong gitu siapa yang berani dekatin. Ehh… Tapi ya dehh… Sumpah wajahnya bening banget. Etdahh… Kenapa gue harus mikirin kakak yang galak itu. Hahhaha batinku merepet sendiri karena hatiku yang berdetak ketika pertama kali melihat mata biru kak ray.

Sudah pukul 5 sore, waktunya pulang mandi istirahat. Sedari tadi aku hanya mengahabiskan waktu di kamar, bunda belum pulang. Katanya sih ada meeting.

ADVERTISEMENT

Hmmm… Diingat-ingat kak ray ganteng banget, gayanya yang cool, stylenya yang menawan, wahhh… Cewek mana yang gak tergila-gila sama Rayhan Pratama Suryatmodjo. Anak dari pemegang saham terbesar di perusahaan terkaya di Jakarta.

“Aduhh… sakit”
“Setaa… Apaan sih lo, sakit tau. Nyebelin deh, btw… Lu kok tiba-tiba di rumah gue” cerocosku ke muka seta. Dia pikir enak kali digetok pake buku, ni kepala kali bukannya batu, dasar seta, suka-sukanya saja ngegetok cewek cakep gini. Huftsss… Gue ke Pedean sendiri deh.

“Elu sih, pintu gerbang kagak dikonci, pintu rumah terbuka, maksud lo apa! Mau nyuruh maling masuk? Untung gue yang masuk, kalo setan maling gimana!!!” Seta balas merepeti aku yang tak berhenti-henti.
Yaa salah aku sih yang memang lupa nutup pintu, mungkin karena aku kecapean kali ya. Gimana gak capek, disuruh nyapu halaman sekolah yang begitu gedenya, terus disuruh keliling sekolah ngumpulin tanda tangan dan surat botol, yaa capek lah.
Ngomong-ngomong surat botol, ini mah hari keberuntungan gue, siapa sangka kak Ray yang songong itu pandai buat puisi dan surat yang super duper puitis. Aku kan jadi baper… Hihi aku dapat surat botol yang buatan kak Ray. Beruntung banget aku. Suratnya wangi, persis wanginya ketika ia lewat semriwing di hadapanku.

“Heh… Melamun lagi, Dasarr ihh teledorrr” seta mengagetkanku dari lamunanku yang indah itu. Ahhahaha. Aku hanya membalas seta dengan senyuman lebar dan mempesona.

Aku dan seta bersahabat dari SMP. Dan kini kami pun masuk ke SMA yang sama, rumah seta tak jauh dari rumahku. Hanya beda beberapa rumah saja.

“Ehh… Sya lu ingat gak sama kak ray? Kakak cakep itu. Hahahha” dengan wajah berseri-seri. Mungkin dia lagi ingat wajah kak ray, ketika ia nyanyi di lapangan tadi. Lagunya si justin bieber itu loh love your self itu membuat semua mata menuju wajah kak Ray.

“Yaa ingat lah, mungkin kak Ray bakalan jadi fansku kali yaa. Hahahaha”
“Songong lu, elu tadi bilang gak suka sama kak ray, nah sekarang! Dasar plin plan” dia menyerocos sendiri. Aku mah gak peduli, yang penting surat kak Ray di tanganku. Aaaaa. Merona-merona deh ni pipi.

Bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran berakhir. Aku bergegas mengemasi barang-barangku.

“Syaa… Gue duluan ya, si papa ngajakin ke bandara nih, jemput mama. Daaa sasyaa” sambil berlari ke luar. Hmmm… Pulang sendiri deh. Ahhh… Ngeselin deh si seta ini. Aku pun langsung bergegas ke luar.

“Syaaa… Pulang bareng gue yuk, kan rumah kita searah, mau yaa” sumpah demi apa!!! Itu kak ray? Iyaa kak ray ngajakin pulang bareng, Oh my god, mimpi aku semalam. Aaaaa… Mau banget deh pulang sama princenya sekolah, yuhuuu. Duduudududu.
“Hai syaa… Kok melamun, hmmm… Melamun berarti tandanya iya. Ya udah yuk naik” langsung menarik tanganku. Wahh… Seperti mimpi dehh.

“Kok tumben jalan sendiri, temen kamu kemana?”
“Emmm… Anu kak.. Emm ituu”
“Emm… emm mulu nih. Kemana?”
“Jemput maminya di bandara” kaget aku menjawab dengan keras. Ohhh tuhan gak bisa kontrol diri gue di samping prince ini.
“Ohhh… Gitu toh, yauda kita makan dulu yuk” tanpa jawabanku, kak ray langsung memarkirkan motornya di parkiran kafe yang sangat mewah. Takjub banget, sampek berhenti berdetak ni jantung gue.

Berawal dari pulang bareng kini kami menjadi dekat, bahkan sangat dekat. Sampai akhirnya aku merasa kak Ray adalah pangeran cinta yang ditakdirkan buat aku. Setiap di dekatnya, aku hanya merasa hangat dan sangat nyaman, aku ingin terus berada di sampingnya dan berharap beralih ke pelukannya.

Beberapa bulan sudah kami dekat, sampai akhirnya kak ray ngajakin gue ke kafe tempat pertama kali kami memandang rasa.

“Syaaa… Kita memang baru kenal, tapi perasaan ini sangat besar buatmu syaa. Syaa di hari istimewa ini aku mau kita menjadi pasangan untuk selamanya. Syaaa aku sangat mencintaimu, di bawah saksian bulan dan bintang di malam ini aku ingin mengatakan isi sebenarnya hatiku. Syaa… Would you be my girl, forever?” Dengan meraih tanganku dan memegang setangkai mawar kak ray mengatakan isi hatinya, dan ini membuat aku sempat berhenti berdetak. Ya allah, ini bukan mimpi. Jadikanlah ini kisah terindah di hidupku.

“Yaa… Aku akan menjadi wanitamu setelah ibumu kak. Aku juga sangat mencintaimu kak” aku jawab dengan tegas, aku sangat bahagia, dan aku gak akan pernah ngelupain hadirnya pangeran cinta yang kutunggu selama ini. Dan kami pun berpelukan dengan hangatnya, kak Ray mengecup keningku dengan sangat lembut dan mesra, aku melayang seperti layaknya seorang putri kerajaan yang sangat beruntung.

Sekitar 6 bulan kami dekat, sampai pada waktunya kak Ray mengungkapkan isi hatinya, tepat di hari ulang tahunku di bulan Januari. Dan tepat di bulan dan di hari itu juga, aku kehilangan kak Ray pangeran yang ku impikan selama ini.
Yaa… Setelah dia mengungkapkan isi hatinya, kami bergegas pergi ke pantai, di sana aku melihat dengan jelas kak Ray berlari menghampiriku ingin memberiku surprise ke duanya, tapi semuanya berakhir ketika kak Ray menyeberang jalan menuju ke tempatku, disaat itu lah tubuh kak ray terbang dan mendarat tepat di bawah kakiku, dengan lumuran darah di sekujur tubuhnya. Truk yang besar itu telah menabrak pangeranku. Aku terdiam termanggu tak tau ingin berkata apa. Aku membisu dan memeluk kak Ray. Tak ingin kulepas tubuhnya, tubuh harum pangeran cintaku kini telah pergi, aku marah pada semua, kenapa tuhan tidak adil kepadaku, ia mengambil seluruh hatiku. Aku tak sanggup kehilangan cintaku. Yaa… Pangeran yang selama ini kudambakan kini hilang terbawa hembusan angin dan tak akan mungkin kembali. Dan kini hidupku kosong tak ada warna dan tak ada cinta dari pangeranku.

Sekian… Terima kasih.

Cerpen Karangan: Laila Mufida
Facebook: Laila Mufida

Cerpen Terbawa Hembusan Angin merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Mysterious Boy

Oleh:
Suara bising kendaraan memekik gendang telingaku. Banyak kendaraan yang melintas di depanku. ‘Pagi yang sibuk’, kalimat yang mendeskripsikan betapa sibuknya orang-orang pada pagi ini, dengan terburu-buru untuk berangkat ke

Posesif Lu!

Oleh:
“Gue nggak mau yah, hidup gue ditentang terus sama lo!” kataku tegas. Amarah mulai menjadi, ketika pria itu melontarkan kalimat yang membuatku terdiam sesaat. “Lo nggak inget! Sebelum Mama

Tak Bisa Memiliki

Oleh:
Hatiku memang mencintainya, tetapi tidak dengan sebaliknya, ia hanya menganggapku seorang teman atau bahkan dia sama sekali tidak menganggapku. Aku bukan type orang yang mudah jatuh cinta, bahkan banyak

Hari Hukuman

Oleh:
Di suatu pagi, ada 4 orang sahabat yang bernama Wina, Bunga, Naufal, dan Azidan. Mereka adalah sahabat sejak kecil. Sekarang mereka duduk di bangku SMA kelas XI. Mereka bersekolah

Sahabat (Part 1) Masalah

Oleh:
“tujuh menit lagi..” kata Diana dalam hati, sambil memandang jam dinding yang terhias di tembok kamarnya. Malam itu dengan wajah harap penuh cemas, Diana menantikan malam paling spesial dalam

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Terbawa Hembusan Angin”

  1. Harani says:

    Kalo menurutku sih di penulis bawain ceritanya agak berlebihan. Penggunaan huruf kapital sesuai EYD masih kurang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *