Lika Liku Impian Khayal

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 9 April 2016

Semerbak wangi bunga di taman yang menghiasi lika-liku kehidupan. Di bawah sinar rembulan saat heningnya malam. Aku hidup bagaikan daun yang tak mengenal ranting. Impian yang ku khayalkan semuanya hancur karena keegoisan diriku. Dalam diam ku berpikir buat apa adanya cinta walau hanya untuk terluka? Seandainya kehidupan cinta yang ku alami indah seperti bunga mawar. Kehidupanku mungkin hanyalah kaca dalam lemari yang bisa orang lain pandang saat dirinya berantakan. Setiap ku terbuka mata ini, hatiku masih terpaku dengan impian. Ingin ku memiliki seorang kekasih yang mengerti akan hidupku. Menerima akan kekuranganku, dan menghargai kelebihan yang ku miliki.

Tatap wajah seorang pria yang begitu ku impikan, membuatku luluh dan tak berdaya. Seakan hidupku bagaikan putri raja yang hidup dengan seorang pangeran yang tampan. Ku lalui detik-detiknya jam berputar untuk mendapatkan cinta dari seseorang yang ku cintai. Sekian lama ku memperhatikan gerak-geriknya, kini ku mengerti bahwa dirinya seorang pria yang baik. Semakin besar juga rasa cintaku untuknya. Suatu hari ku bertatap muka dengannya, itu yang membuat jantung berdebar kencang bagai gemuruh ombak di lautan. Hati ini lemah bagai pantai diterjang ombak saat ku dengar, “Apakah kau mencintaiku?”

Karena ku tahu apa yang kau rasakan sama dengan denganmu bahwa aku mencintaimu. Kini kehidupanku benar-benar konyol seakan impianku telah tercapai, menjadi putri yang hidup dengan seorang pangeran. Lika-liku kehidupan telah ku jalani bersama seorang kekasih, hubungan yang indah bagaikan gunung pelangi yang menghiasi. Saat seorang pria yang menemaniku degan senyuman semanis gula yang tak ada bandingannya. Hampir dua tahun ku hidup menjalin cinta dengannya, tak ku sangka kini ombak kehancuran mulai menerpa. Datang seorang pria yang mencintaiku namun diriku tak pernah menoleh ke arah dirinya. Karena rasa cintaku telah terpenjara di dalam hati kekasihku.

Namun rasa percaya yang kini berkurang aku mengalami konflik cinta bersama dirinya. Rasa egois yang ku miliki lebih tinggi dari dirinya, yang membuatku menangis dan menyerah bahwa aku ingin pergi dari pangeran hidupku. Aku mencoba bangkit darinya, bahwa aku pasti bisa melupakan impianku untuk mendapatkannya. Namun diriku bagaikan daun yang tak mengenal ranting, yang tak menghargai perjuangan cinta yang pangeranku pertaruhkan. Ku perlahan mencoba merendahkan rasa emosionalku untuk bisa tetap bersamanya. Berjam-jam ku pikirkan kini ku sadari bahwa cintaku memang masih terpaku padanya. Aku mencintaimu pangeran hidupku.

Cerpen Karangan: Esih Nurhasanah
Facebook: Esih Nurhasanah

Cerpen Lika Liku Impian Khayal merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Hanya Sebuah Harapan

Oleh:
Sudah beberapa bulan belakangan ini gua lagi mengagumi seseorang, dia rajin shalat, cool, senyumnya manis, ramah gitu deh siapa sih yang nolak kalau misalnya ditembak dia, haha kalau gua

Pertemuan Kedua

Oleh:
Pagi yang cerah, ku duduk di teras rumahku sambil memandang taman kecil di samping rumah. Daun-daun mawar masih basah, ku pikir mungkin karena hujan deras semalam yang mengguyur bumi

My Love Story (Part 1)

Oleh:
Kulangkahkan kaki ini, menuju ruang yang berada di paling selatan gedung sekolahku bagian barat. Kelas baru, dengan ukuran sekitar 5×5 meter. Cukuplah untuk menampung sekitar 32 murid. Welcome to

Love, Lost, Life (Part 1)

Oleh:
Seorang cewek dengan baju serampangan, sepatu yang sudah diinjak, dan tas yang tak layak dipakai masuk ke kelasnya tanpa rasa bersalah bahwa dia sudah terlambat dan langsung duduk di

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *