Bukan Cinta Pertama

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Pertama, Cerpen Patah Hati
Lolos moderasi pada: 13 March 2021

Pagi itu di koridor kelas X, Zeno menghampiri Bonita setengah berlari sambil memanggil nama gadis itu. Bonita menengok ke belakang sesaat, lalu berjalan lagi menuju tangga, kelas XI IPA 1 di lantai 2.

“Bonita… tunggu sebentar!” teriak Zeno.
“Ada apa?” tanya Bonita tanpa menengok tanpa ekspresi.
“Soal kemarin aku minta maaf ya?” kata Zeno pelan.
“Ooh, ngga masalah… hmm… ada lagi? Kalau ngga ada… aku mau ke kelas” jawab Bonita lagi dengan santai dan pergi berlalu dari Zeno.
Zeno terbengong-bengong dibuatnya. Apa gadis itu tidak sakit hati, pikirnya, kok sikapnya biasa saja. Ia pikir Bonita akan marah-marah atau malah menamparnya, ternyata tidak. Ia sadar ia sudah membohongi Bonita.

Enam bulan lalu Zeno menyatakan cintanya pada Bonita dan Bonita menerimanya, mereka pun berpacaran dan sepakat pacaran sembunyi-sembunyi. Zeno telah berbohong… ternyata Zeno telah berpacaran dengan Elena, siswi SMA lain sejak dua tahun lalu. Dan kemarin sore, semuanya terbongkar setelah Elena, pacar Zeno mendatangi rumah Bonita ketika ada Zeno di sana dan Elena marah-marah. Zeno tidak bisa mengelak lagi dan akhirnya mengakui semuanya, lalu langsung pergi begitu saja begitu Elena mengajaknya pergi.

Bonita berjalan menaiki anak tangga dengan perasaan sedih dan kesal, tapi ia berusaha menutupinya dari siapapun, termasuk Zeno. Semalaman ia menangisi segala kebodohannya karena sudah tertipu oleh Zeno. Bodohnya ia tidak percaya teman-temannya yang mengatakan Zeno itu playboy, dan bodohnya lagi ia mau saja mengikuti permintaan Zeno untuk menyembunyikan hubungan mereka dari teman-teman sekolah, dengan alasan takut Bonita dibully oleh mantan-mantan pacarnya Zeno di sekolah itu.

Pulang sekolah, Zeno sengaja menunggu Bonita di pinggir lapangan, ia merasa tidak puas dengan jawaban dan sikap Bonita tadi pagi. Dia ingat Sella, anak kelas X IPA 1, mantan pacarnya dulu, nangis-nangis waktu tahu Zeno membohonginya, Putri anak XI IPS 3, mantan pacarnya juga, marah-marah waktu tau Zeno ternyata sudah punya pacar, Dhea dan Raya juga tak jauh berbeda. Hanya Bonita yang tidak seperti itu… rupanya ego dirinya yang tinggi membuat ia penasaran pada Bonita.

Bonita lewat dengan santai di depan Zeno, seperti tidak ada apa-apa di antara mereka. Zeno menjajari langkah gadis itu. Bonita hanya melirik sebentar dan terus berjalan. Zeno mengikuti di sampingnya.

“Bon… aku mau bicara sama kamu, boleh?”
“Mau bicara apa lagi? Soal itu lagi? Udah ngga perlu lagi kan di bicarain!”
“Ya, sekali lagi aku minta maaf sudah membohongimu, tapi aku ingin tahu, kenapa sikapmu biasa-biasa saja seperti ini? Kenapa kamu ngga marah padaku? Aku terima kok kalau kamu mau marah!. Apa tak ada rasa cemburu di hatimu? Apa artinya kamu ngga sungguh-sungguh mencintaiku?” Zeno menyelidik.
“Untuk apa aku marah? Soal cemburu, cinta? Kamu ngga berhak bertanya itu lagi padaku, aku anggap sore itu adalah hari terakhir kita pacaran, kita ngga ada hubungan apa-apa lagi sekarang, kecuali teman!” Bonita mempercepat langkahnya menghampiri ojek langganannya di luar gerbang, meninggalkan Zeno yang terdiam. Baru kali ini lelaki itu merasa tak berharga.

Malam harinya di kamar tidur Bonita. Hanya dirinya, Tuhan, dan cicak-cicak di dinding yang tahu kegalauan hati Bonita malam itu. Ia sungguh masih sedih, hatinya terluka, meskipun di depan orang lain ia berpura-pura tak terjadi apa-apa. Bagaimana tidak, walaupun Zeno bukan cinta pertamanya, tetapi ia adalah kekasih pertamanya, lelaki pertama yang dekat dengannya, tempat berbagi cerita suka duka serta keluh kesahnya, meski hal itu tak berlangsung lama. Tapi sebenarnya, Bonita sendiri masih belum mengerti betul apa itu cinta pertama…

Dulu ia pernah merasakan begitu menyukai seorang lelaki, saat ia masih duduk di bangku SMP, teman satu sekolah, rumah lelaki itu tak begitu jauh dari rumahnya. Jason namanya. Apakah itu namanya cinta pertama? Entahlah. Sayangnya, setelah lulus sekolah, Jason pindah rumah dan mereka tidak pernah bertemu lagi. Sungguh saat itu ia begitu kehilangan dan sedih. Ia teman yang baik dan lucu, walaupun sering menjahili teman-temannya, tapi kepada Bonita ia selalu bersikap baik. Bonita sering terhibur dengan kelucuan-kelucuan yang dibuatnya. Saat seperti ini ia jadi ingat Jason.

Saat ini, Bonita tidak ingin berharap lagi kepada Zeno, sudah cukup ia merasakan sakit hati, ia akan melupakan lelaki itu, karena ia tak mau membuang-buang waktunya untuk lelaki yang hobi berbohong dan berkhianat. Bonita bertekad belajar dengan giat dan tidak akan memikirkan untuk pacaran lagi agar ia bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri dan tidak mengecewakan orangtuanya.

ADVERTISEMENT

Cerpen Karangan: Zusan W

Cerpen Bukan Cinta Pertama merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Februari, Dia dan Surat Cinta Itu

Oleh:
Semilir angin di bulan Februari memang terasa berbeda. Sejuknya membawa aroma tersendiri yang begitu khas dengan kesan cinta. Mengapa? Tentu saja karena hari valentine. Walau aku adalah salah satu

Tidak Akan Hilang

Oleh:
Kenalin nama aku bintang umur aku sekarang 19 masih muda kok wkwk. Saat ini aku bekerja di mall ternama lah di jakarta. Oh iya aku biasa di panggil teman

Kebodohanku

Oleh:
Menurutku kesendirian itu membawa kedamaian yang amat besar, apapun problemika kehidupanku, tulisan dan keheningan merupakan racik obat yang pas dari segala yang aku rasa. Tulisan, tulisan tentang diriku, tentang

Tugas Dari Dosen

Oleh:
Saat Bunga sedang di perpustakaan untuk mencari buku untuk melengkapi tugas yang diberikan oleh dosennya, tanpa sengaja dia menabrak seorang pria lalu buku yang dipegangnya terjatuh. Si pria membantu

Cinta Nya Bukan Untuk Ku

Oleh:
Aku memppunyai sahabat yang sering di panggil dita. Dia adalah sahabat terbaik ku walau sering berdebat. Di suatu waktu aku menyukai seorang cowok yang bernama rian. Dia adalah siswa

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *