You And Me

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 26 September 2016

Tut…tut..tut.. “iya halo, ada apa? pagi-pagi udah nelepon.. ganggu aja” jawab risa yang masih mengantuk. “Pagi..? kamu bilang ini pagi? ini sudah jam 11 dan kamu belum masuk kerja?” bentak seseorang di telepon, yang membuat risa langsung membelalakan mata!! “hah.. apa? udah jam 11? ini manager ya..?” tanya risa “IYA.. kenapa? kaget kamu” sahut manager dengan nada tinggi. (aduh mati aku) gumam risa. karena sang manager yang terus marah-marah di telepon risa pun langsung mematikan handponenya dan bergegas pergi ke tempat kerja, hanya cuci muka dan gosok gigi nggak mandi..!!

Sesampainya di kantor, risa mencoba menghindari pak manager yang sudah pasti akan memarahinya, lalu dia masuk ruang kerjanya sambil membungkuk melewati ruangan pak manager, tapi tiba-tiba. GUP.. risa menabrak seseorang, dia khawatir kalau itu adalah managernya, dan ternyata dugaannya benar. Seketika risa terduduk karena saking kagetnya melihat sang manager yang menatapnya tajam. “masuk ke ruangan saya.. SEKARANG..!!” Teriak sang manager “baik pak” sahut risa dengan ketakutan.

“risa kamu tau apa kesalahan kamu?” tanya pak gatot -nama sang manager- “iya pak saya bersalah, saya ber..” risa terhenti “janji tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi, jika saya ulangi maka siap dipotong gaji” potong pak gatot yang sudah hapal kata-kata risa “risa.. saya sudah tau apa yang mau kamu bilang, dan kamu itu selalu mengingkari janji kamu itu, setiap hari kamu mengulanginya dan kamu bilang kamu siap gaji kamu dipotong. Kamu tau sekarang gaji kamu gak kepotongan.. karena terus dipotong, memangnya potong bebek angsa!!” ungkap pak gatot dengan emosinya “iya pak.. saya minta maaf, tolong kasih saya kesempatan pak! saya janji ini yang terakhir, kalau besok saya terlambat saya siap dipecat” ucap risa dengan wajah memelas “oke, saya kasih kamu SATU kesempatan, ingat cuma SATU.” kata pak gatot “Oh iya ngomong-ngomong kamu ini belum mandi ya?” tanya pak gatot. Risa cuma bisa nyengir “hehe iya pak..!!” jawab risa malu.

Keesokan harinya di kantor risa.. “pagi semua..?” risa menyapa, tapi gak ada yang menanggapi. Malah pegawai lain menganggapnya aneh. risa pergi ke kantin untuk makan, dan saat ia ingin duduk ikut bergabung dengan pegawai lain, tiba-tiba yang menjauhi risa, tapi risa cuek, toh udah biasa dia dijauhin di kantor karena dia pegawai yang buruk.

Risa sakit perut dan pergi ke toilet, lalu 3 pegawai wanita lain juga masuk. Mereka membicarakan risa yang punya sikap buruk “eh.. kamu tau gak? katanya risa si pegawai jelek itu gak pernah mandi loh, dia juga jarang nyisir rambutnya, dia sering terlambat lagi pantesan orang-orang gak mau dekat sama dia” ungkap salah satu pegawai wanita. Sepertinya kata-kata wanita-wanita tadi menyinggung perasaan risa dan membuatnya menangis tersedu-sedu.

Setelah selesai dari toilet, risa tidak langsung ke ruang kerjanya, dia malah ke atap kantor dan merenungkan nasibnya. Lalu risa berteriak “A…a… kenapa mereka jahat.. kenapa mereka menjauhiku.. kenapa mereka menghinaku.. kenapa selalu begitu apa salahku” ungkap risa yang langsung menangis. Tiba-tiba ada seseorang yang memberinya sapu tangan. Risa kaget.. ia mengambil sapu tangan itu, dan mengucapkan terimakasih lalu pergi.

Risa masih mengingat kata-kata wanita-wanita di toilet tadi, dia jadi gak konsen kerja dan gak sadar bahwa yang lain sudah pulang. Hari juga sudah mulai gelap, lalu dia bergegas pulang. Risa mencari angkot tapi hari sudah semakin gelap dan angkot udah gak ada. Risa memutuskan berjalan kaki untuk menuju halte bus saja, tapi tiba-tiba ada dua orang laki-laki yang mencegatnya dan menggodanya, risa takut dan langsung berlari menuju kantor dan di depan kantor dia menabrak seseorang dan itu adalah laki-laki yang di atap tadi siang. “kamu kenapa? ada yang ketinggalan?” tanya laki-laki itu. Risa gak sempat menjawab dua laki-laki tadi sudah ada di depan kantor juga. Lalu risa bersembunyi di belakang laki-laki atap tadi. “mereka.. mereka mengejar aku.. tolong..!!” kata risa pada laki-laki itu. Dengan gagah berani laki-laki tadi menantang 2 preman yang mengejar risa itu, tapi dia menggengam tangan risa dan berbisik pada risa dia akan menghitung sampai tiga. Satu, dua, lari… laki-laki tadi mengajak risa berlari, dan dikejar oleh 2 preman itu. “hey.. bukannya kamu tadi menantang mereka?” tanya risa sambil berlari “iya aku memang menantang mereka, tapi bukan menantang berkelahi melainkan berlari” jelas laki-laki itu. Risa lalu tertawa tapi langsung berhenti berlari dan berhenti tertawa karena di depan mereka jalan buntu, 2 preman tadi sudah menyusul mereka dan mereka benar-benar terpojok. “huh.. kalian pikir saya takut sama kalian?” tanya laki-laki atap lalu ia langsung memukul preman itu tapi gak kena pukul lagi gak kena, terus gak kena, dan 2 preman itu memukul laki-laki atap dan ia langsung tersungkur. Risa hanya senyum licik “gak bisa juga kalau risa ini gak turun tangan” gumam risa lalu ia menghampiri 2 preman itu dan langsung mengeluarkan jurus karatenya, BAK BIK BUG dan hanya beberapa menit preman-preman itu sudah babak belur oleh risa dan mereka kabur.

Risa lalu menghampiri laki-laki atap tadi dan mengulurkan tangannya untuk bangun. Mereka pun ke minimarket untuk mengobati luka laki-laki atap. “makasih ya, kamu udah nolong aku” kata risa “aku yang harusnya berterimakasih, karena kamu udah nolong aku, aku minta maaf seharusnya aku yang menghajar mereka tadi bukan kamu, aku malu!!” ucap laki-laki atap itu “hahaha gak papa kok” jawab risa sambil ngakak “kenapa kamu ketawa? oh iya namaku fadli, nama kamu siapa?” tanya fadli “soalnya kamu lucu.. namaku risa, sini biar aku aja yang ngobatin luka kamu.” lalu risa menempelkan plaster di wajah fadli.

Risa senyam-senyum sendiri ngingat kejadian tadi. Tiba-tiba risa mendapat pesan dari managernya untuk berpakaian rapi besok dan jangan lupa mandi juga menyisir rambutnya. “ih nyebelin, pasti pak gatot yang nyebarin berita kalau aku ini pegawai yang buruk”

Keesokan harinya risa berangkat ke kantor, dan sampai di kantor dia bingung ngeliat pegawai-pegawai yang berbaris di lobi, lalu manager menyeret risa untuk ikut berbaris juga. “kamu udah mandi kan?” tanya manager “hah..? yaiyalah pak masa enggak” pak gatot perhatian sama risa karena risa itu anak temannya yaitu ayah risa yang sudah meninggal tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di depan pintu lalu keluarlah seorang laki-laki dengan kacamata hitamnya. “sepertinya saya mengenal orang itu pak gatot!!” kata risa “yaiyalah dia kan direktur baru anaknya presdir.” Semua membungkuk memberi hormat pada direktur risa juga memberi hormat. Lalu direktur berjalan dan melewati risa, lalu direktur berhenti dan mundur beberapa langkah lalu tepat berhenti di depan risa. Semuanya heran, dan berpikir itu karena penampilan risa tidak rapi juga bau karena tidak mandi. Lalu si direktur membuka kacamata hitamnya dan mengedipkan matanya pada risa. “kamu?” ungkap risa kaget. Bukan hanya risa semuanya pun kaget melihat sikap direktur pada risa. Saat sedang istirahat kerja, semua membicarakan risa dan terang-terangan mengatai risa wanita penggoda dari manager sampai direktur dia goda ungkap pegawai wanita yang rese.

ADVERTISEMENT

Risa naik ke atap dan menangis lagi disana, lalu duduk di sebuah kursi. Tiba-tiba seseorang datang dan mengusap air mata risa dengan tangannya. Risa kaget, dan ternyata itu fadli sang direktur. “wanita-wanita itu mengejekmu lagi?” tanya fadli “maaf pak!! saya sudah lancang, saya gak tau kalau bapak adalah direktur. Maafkan saya pak” lalu risa mau pergi dan fadli memegang tangannya. “kamu mau kemana? tetap disini” ucap fadli “saya mau kerja pak, jam istirahat sudah habis” jawab risa “aku disini direktur, aku bos kamu jadi tetap disini atau gaji kamu dipotong, ini perintah” balas fadli “tapi..” risa gak sempat bicara udah dipotong sama fadli “menangislah, ungkapkan apa yang kamu rasakan. Aku siap jadi pendengarmu, dan jangan panggil aku pak, kita kan seumuran. Bahkan kamu terlihat lebih tua dariku” kata fadli. risa pun duduk lagi dan menceritakan semuanya. lalu ia bertanya pada fadli.. “tapi.. kenapa kamu memperlakukanku seperti temanmu? aku kan bawahanmu!!” tanya risa penasaran “karena itu kamu” jawab fadli “maksudnya..?” risa bingung.

Tidak terasa waktu berlalu cepat, hari sudah mulai gelap dan waktunya pulang. Risa mau pamitan sama fadli, tapi fadli melarangnya. “aku tidak mau kamu diganggu preman lagi, jadi aku akan mengantarmu, cukup duduk diam disini menunggu yang lain pulang. Aku tau kamu pasti takut dapat gosip kan?” kata fadli “hah.. e.. tapi” risa gak bisa ngomong. “udah duduk lagi ini perintah” kata fadli. Mereka hanya duduk dan melihat mentari yang terbenam.

“rumah kamu dimana?” tanya fadli “saya tinggal di rusun asih pak!!” jawab risa “aku kan udah bilang sama kamu jangan panggil aku pak, kamu kan lebih tua. Cukup di kantor aja kamu panggil aku pak!! oke” ucap fadli “hey.. aku ini lebih muda dari kamu. Udah turun disini aja” risa kesal sama fadli yang mengatakan dia itu tua. fadli hanya tersenyum, dan membiarkan risa turun. “hati-hati ya..” ucap fadli dari mobil sambil tersenyum melihat risa.

Risa senyam-senyum gak jelas, dia ingat fadli terus. Paginya risa berangkat kerja, dan saat sampai di kantor risa sudah mendapat sambutan tatapan tajam dari pegawai wanita lain. Risa langsung kabur, dan gak sengaja menabrak asisten direktur, lalu asisten itu memarahi risa. “eh kamu kalau jalan pakai mata dong, dasar wanita penggoda” kata asisten direktur “kamu bilang apa, penggoda? apa maksud kamu?” risa mulai emosi “kamu gak sopan ya bicara sama saya, kamu memang cocok jadi wanita penggoda” jawab asisten itu. “kamu yang duluan gak sopan sama saya, dan asal kamu tau saya berjalan menggunakan kaki bukan mata, karena mata itu untuk melihat!!” jawab risa dengan kesal “kamu berani ya..” lalu asisten itu mau menampar wajah risa. Tapi tiba-tiba direktur menangkis tangan asisten itu. “kamu pikir kamu siapa berani memarahi dia?” fadli langsung emosi “tapi pak dia..” asisten itu gak sempat bicara “Kamu dipecat, dan risa kamu yang akan jadi asisten saya” semuanya kaget dan risa yang paling kaget, mimpi apa dia tadi malam sampai seperti ini, gumam risa. “Siapapun yang berani mengatai risa akan berhadapan dengan saya” ucap direktur. lalu direktur membawa risa ke ruangannya. “kamu gak papa kan?” tanya fadli “iya gak papa pak. maaf pak? apa bapak serius dengan ucapan bapak tadi?” ungkap risa “iya.. ini perintah” jawab fadli.

Waktunya pulang, risa juga sudah pindah ruangan. lalu fadli menemui risa “kamu sudah selesai, ayo kita pergi” ajak fadli “iya, tapi kemana pak?” tanya risa “udah ikut aja ini perintah” fadli menarik tangan risa dan mengajaknya ke mall “kita ngapain kesini pak?” tanya risa “jangan panggil pak, kamu itu sekarang asistenku, jadi kamu harus merubah penampilan kamu, supaya kamu gak keliatan tua!!” jawab fadli sambil tersenyum. Risa mulai dimakeover dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Risa selesai di makeover dan langsung menghampiri fadli yang tertidur. “ada bidadari..” ucap fadli mengigau “hey… bangun” kata risa “hah.. astaga maaf mba, temen saya mana ya? fadli celingak-celinguk mencari risa dan gak mengenal risa yang di depannya. lalu risa memalingkan wajah fadli untuk meliatnya, fadli langsung terjatuh ke lantai dia tidak percaya bahwa itu risa. “aduh.. bangun, kasian maaf ya kamu nunggu lama ya sampai ketiduran” ungkap risa, tapi fadli hanya menatap risa kagum. “hey, kamu terpesona ya sama kecantikanku” tanya risa menggoda “apaan, enggak dasar wanita tua” jawab fadli, risa kesal mendengar jawaban fadli yang masih mengatai dia wanita tua. Dia mau pergi ninggalin fadli, tapi dia terjatuh karena hak sepatunya tinggi banget, dan dia ditangkap fadli, mereka saling bertatapan. “kamu cantik” kata fadli, risa tersenyum.

Saat risa pergi ke kantor, semua orang menatap kagum dan tidak mengenali risa bahkan manager menumpahkan kopinya. Orang-orang sudah tidak berani lagi menghina risa, saat risa mau makan di kantin pun mereka mempersiapkan tempat duduk risa, tapi tiba-tiba direktur memanggilnya dan menghampirinya. “asisten, mari makan di ruanganku” kata fadli “iya pak” semuanya tercengang, pegawai wanita menyesal karena telah memperlakukan risa dengan buruk. Sedangkan pegawai laki-laki sedih karena baru menyadari bahwa risa itu wanita yang sangat cantik. “Makasih ya fadli, kamu udah baik sama aku, kamu udah merubah kehidupanku” ungkap risa, lalu ia melihat ke luar dan dia baru sadar “itu atap..?” tanyanya pada fadli “iya..” jawab fadli “hah, diluar itu atap aku kira kaca ini gak tembus pandang” ungkap risa lalu ia bertanya “fadli aku mau nanya sesuatu sama kamu, kenapa kamu memperlakukan ku beda dari yang lain?” “karena itu kamu” jawab fadli “jawaban yang sama lagi, tolong jawab aku..” desak risa. “karena kamu itu risa, dulu aku sering melihat dan mendengar seorang wanita yang berteriak sambil menangis, tapi saat itu aku belum jadi direktur aku dan ayahku selalu melihat wanita itu dan ayahku menyuruhku untuk memberi saputangan pada wanita itu” jelas fadli, tapi risa masih bingung “sebenarnya pegawai tidak boleh ke atap, tapi khusus kamu ayahku tidak melarangnya” “kenapa?” tanya risa “karena ayahku tau masalah kamu, ayah kamu meninggal demi perusahaan ayahku ini, dan kamu jadi hidup sendiri” jawab fadli yang membuat risa berlinang air mata “sejak saat itu aku jadi ingin menjaga kamu sama seperti ayahku dan….” fadli terhenti “dan apa..?” tanya risa “dan sejak saat itu aku menyimpan perasaan sama kamu” ungkap fadli dan risa kaget, dia bingung apa sekarang fadli sedang menyatakan perasaannya. “perasaan apa?” tanya risa “ya ampun, kamu masih gak ngerti.. huh” fadli mengeluh, tapi risa mendesak fadli dan bertanya perasaan apa.. lalu fadli berdiri risa juga berdiri. Risa masih saja bertanya, “perasaan apa fad? fadli perasaan apa?” fadli lalu mencium risa, dan risa langsung diam. “apa ini juga perintah” tanya risa “Bukan ini hadiah, sekarang kamu udah tau kan perasaan apa? CINTA aku cinta kamu” jawab fadli. “aku bersyukur ternyata pikiran ku selama ini kalau kamu suka aku benar” kata risa malu “jadi kamu selama ini diam-diam suka ya samu aku..” tanya fadli menggoda risa “enggak.. enggak..” risa langsung lari karena malu dan fadli mengejarnya. Ternyata presdir dan manager gatot ada di luar ruangan fadli dan melihat mereka kejar-kejaran dengan begitu bahagia. Presdir dan manager hanya tersenyum, “akhirnya risa tersenyum kembali ya pak gatot” kata presdir. Fadli berhasil menangkap risa lalu memeluknya.

THE END

Cerpen Karangan: Dini Pujiarti
Facebook: Dini pujiarti

Cerpen You And Me merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Andai Aku Tak Pernah Mengenalmu

Oleh:
Rasa rindu seringkali menyerang, mengganggu konsentrasiku. Terkadang aku ingin menghubungimu namun selalu saja kuurungkan niat itu. Semakin kusimpan rasa ini dalam dadaku, semakin sesak terasa. Entah dimana kau sekarang

Kutemukan Dirimu di San Francisco

Oleh:
Aku sedang berada di San Fransicco. Kota yang menjadi favoritmu, Li. Sampai saat ini, aku masih belum mengerti kenapa kau begitu menyukai San Fransisco. Padahal banyak wanita sepertimu yang

Petualangan dan Cinta (Part 3)

Oleh:
Hari itu kulihat senyum rekan-rekan seperjuangan yang sama-sama mencintai alam begitu lepas menikmati aroma belerang, menikmati pemandangan dari atas gunung, merasakan perbedaan antara cuaca dingin dan panasnya sinabung yang

Bersamamu

Oleh:
Inilah hari lain bagiku yang super normal. Aku hanya duduk sambil tertawa dengan Josh, sahabat paling istimewa bagiku. Tiap hari dia selalu menemaniku duduk di kursi rodaku. Sepotong roti

Senja Di Sudut Kota Jogja

Oleh:
Terdengar suara azan magrib berkumandang, mengajak kita umatnya untuk meluangkan waktu dan mendekatkan diri pada sang pencipta. Kala itu aku berjalan sendiri menyusuri kota jogja, dengan sebuah sarana transportasi

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *