Teh Mawar Kesukaan Nenek

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 1 July 2021

Saat itu, aku, ibuku dan kakak perempuanku sedang berlibur ke rumah nenek. Ayahku tidak ikut karena sedang bekerja di luar kota. Kami membutuhkan 5 jam dari rumah ke sana dengan menggunakan kereta api.

Sesampainya di rumah nenek, kakekku menyambut kami, sambil menyiram bunga mawar kesukaan nenek di halaman depan. Kakek mengajak kami pergi ke dalam rumah untuk menata barang barang yang kami bawa.

Kami tidur secara terpisah, aku dengan kakak, sedangkan ibuku tidur Bersama adik perempuannya, yang biasa kupanggil tante April. Tante April memiliki seorang anak yang umurnya 2 tahun lebih tua dariku, Namanya Dewi. Setelah kami beberes barang barang, Dewi mengajakku bermain di halaman rumah, sambil menikmati udara senja kala itu.

Sudah 2 hari kami disana. besok, aku dan kakakku harus pulang ke rumah, karena minggu besok akan diadakan ujian mendadak di sekolahku. Sedangkan ibuku akan menginap di rumah nenek 4 hari lebih lama. Sekarang, aku harus menata beberapa barang barangku untuk pulang besok.

Saat aku ingin mengambil peralatan mandi di kamar mandi, aku mencium harum teh yang baru diseduh. Ternyata bau teh itu berasal dari ruangan yang tidak pernah aku lihat. Karena sedikit penasaran, aku membuka pintu itu, dan terlihat seseorang duduk di kursi sambil menyeduh teh. Tidak salah lagi, itu adalah nenek. sudah lama aku tidak melihat nenek. sepertinya, ruangan itu adalah kamar nenek. akhirnya, aku memberanikan diri untuk memasuki kamar nenek, dan menyapanya.

“eh, nak Florin. Nenek kira siapa.” Kagetnya.
Dia menyapaku balik sambil mengaduk tehnya dalam gelas.
Aku bertanya kepada nenek, “nenek bikin apa? Apa itu teh?.”
Meski aku sudah tahu apa yang nenek buat, tapi aku tetap menanyakan nenek sekedar untuk meriangkan suasana.
“ohhh, nenek lagi bikin teh mawar nak florin… ini tehnya nenek bikin sendiri, mawarnya nenek ambil dari halaman..” ucapnya dengan nada serak.
“apa teh mawarnya itu kesukaan nenek?” tanyaku lagi.
“iya nak, nenek dari kecil suka banget sama teh mawar, soalnya bikin teh ini mudah banget, apalagi rasanya enak..” jelas nenek sambil memasukkan madu ke dalam gelas dan mengaduknya Kembali
“kenapa nenek suka teh mawar?”

Tiba tiba tangan nenek berhenti mengaduk teh mawarnya, dan wajahnya seketika berubah menjadi pucat. Beliau meletakkan sendoknya di meja dan duduk terdiam di kursi. Aku yang melihatnya merasa aneh dan terganggu, hingga aku mendengar panggilan ibu dari dapur. Aku segera meninggalkan ruangan itu dan menutup pintunya. Aku berlari ke dapur dan menemui ibuku sedang memasak ayam goreng untuk makan malam nanti.

“Florin, kamu darimana aja sih? Berapa kali ibu panggil kamu ke dapur. Itu lho, piring piringnya dicuci dulu, biar bisa dipake nanti buat makan malam” ibuku menunjuk ke arah wastafel yang penuh dengan piring kotor
“maaf bu, aku tadi barusan ke kamar nenek..” jelasku sambil menyalakan keran.
“lah, kamu kesana buat apa? Main main? Ibu kira kamarnya sudah dikunci kakek kemarin.” Herannya. Ibuku mematikan kompor dan mengangkat ayam goreng yang sudah matang untuk ditiriskan minyaknya.
Seketika, aku ikut heran, padahal disana ada nenek tetapi kenapa kamarnya harus dikunci? Kasian dong, nanti nenek malah gak bisa keluar.

“lho, kan disana ada nenek toh bu, buat apa dikunci, kasian nenek gak bisa keluar nanti.”
Ibuku seketika terdiam, ia menaruh ayam goreng di piring dan menatapku dengan wajah kebingungan
“florin.. nenek barusan meninggal dunia 3 hari lalu, makanya kamarnya dikunci..”

Dalam sekejap, tanganku membeku. Air keran masih mengalir deras. Wajahku membentuk wajah tak percaya.
“kamu ingat kan, kalo kita kesini buat tahlilan (upacara selamatan untuk orang yang sudah meninggal), bukan buat liburan…” jelas ibu sambil menata makanan di meja makan.

ADVERTISEMENT

Aku menatap ibu dengan wajah yang kebingungan. Jelas jelas tadi nenek ada di kamarnya. Kalo nenek sudah meninggal, lantas, yang di kamar itu siapa? Seketika harum teh mawar yang aku kenal melintas ke hidungku. Tubuhku mulai merinding, dan terus memikirkan nenek sampai malam tiba.

Cerpen Karangan: Puruhitatapin

Cerpen Teh Mawar Kesukaan Nenek merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Suara Tangisan Perempuan

Oleh:
Hari itu, tepatnya hari Sabtu, di kelas yang terasa dingin saat itu. Saat itu sedang berlangsung pelajaran di sekolah. Akan tetapi murid murid sangat ribut dan tidak mendengarkan penjelasan

In Winter

Oleh:
Hari itu hujan turun dengan deras. Kabut menyelimuti kota itu. Hawa dingin nan mencekam mengelilinginya, membuatnya bagaikan tempat kelam yang belum terjejaki. Hujan terakhir di musim gugur yang membalut

Kaca Mata

Oleh:
Waktu pulang kerja, Yadi melihat sebuah kaca mata tergeletak di pinggir jalan yang akan dia lalui untuk pulang. Kebetulan saja sebenarnya Yadi menemukan kaca mata itu. Dia melihat kilatan

Lemari Rahasia

Oleh:
Pagi-pagi jalan-jalan ke luar rumah baru bersama Ibuku saja. Ke luar rumah tiba-tiba tetangga sebelah saya yang belum yang belum ku kenal karena rumahnya yang misterius itu menyapaku, “hey,

Emmiline

Oleh:
Burung gagak mulai melantunkan suara menjengkelkannya di kala senja. Tunggu, kenapa ada suara burung gagak di sini? Perasaanku tidak enak. Kenapa Ayana, sahabat dekatku meninggal tragis secara tiba-tiba, Aku

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *