Perjalanan Menuju Sekolah

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Gokil, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 14 June 2014

Suatu Hari di Pagi yang cerah, Secerah dahi teman gua yang bisa memantulkan sinar matahari, tiba-tiba terdengar suara ayam berkaki empat, berambut kriwil dengan paruhnya yang tonggos (?) *Ayam aneh tetangga gua* dan membuat gue kaget dan langsung tersentak bangun dari tidur gue selama 6 jam, 75 menit, 10 detik, dengan muka kayak tapak sepatu yang nginjak kotoran burung, tapi dengan hati kayak hatinya Romeo..

Gua beranjak dari kasur gua dengan tampang yang imut dan mengenaskan..
Maksud gua, menggemaskan..
Setelah mandi pagi dan menggosok gigi, gua nolongin emak gua ngebersihin kasur karena gua gak mau emak gua kecapekkan ngebersihin kasur gua. Setelah kasur yang udah gua diami selama 6 jam lewat sedikit itu rapi, gua loncat lagi ke kasur gua dan gua kusutin lagi deh kasurnya..
Trus, Gua suruh adek gua yang ngerapiin kasur dengan ancaman kalau dia gak mau nolongin, gua bakal nyabut giginya satu persatu dengan tangan kumuh gua yang penuh darah dan nanah dengan cara yang paling keji.
Gua bakal nyabut gigi adek gua sampai ke akar gigi terdalam, kalau bisa sampe gusinya tercabut, kurang ganas apa gua coba?
*Gua berharap dipuji sebagai makhluk yang ganas ya*

Setelah semua kegiatan pagi gua selesai, gua pergi ke sekolah dengan hati yang gembira. Di tepi jalan, gua nyetop BMW (Becak Mas Warno) dengan tangan kanan seraya mengacungkan jari tengah gua sebagai permintaan tolong gua..
BMW itu pun berhenti tepat di depan mata gua, gua hening dan tiba tiba kaki gua melangkah menuju BMW itu dan gua pun terduduk di sana. Gua menatap jalanan yang penuh debu dan asap polusi yang dikeluarkan sepeda bapaknya temen tetangga gua.
Gua secara reflek menutup dua lobang di wajah gua dengan 2 lembar tisu yang tersedia di pundak mas warno. How Elegant This Becak.

Akhirnya gua memutuskan supaya gua cepet cepet pergi ke sekolah gua, gua akhirnya bilang ke mas warno “Mas, SMA 91 yaa..” gua bilang dengan wajah polos berlumuran keringat darah..
Sesampainya di depan SMA 91,
Gua bilang ke si mas warno “mas, mas, kiri mas..”
Mas warno pun menjawab “lo kira gua supir angkot apa? Turun loo !!!”
Gua pun turun dengan tampang sedih dan tidak berdaya..

Akhirnya secara spontan, mas tarno memacu gas becaknya dan melakukan hal yang sangat amat membuat gua merasa dipermainkan oleh alam..
Dia nge-drift dengan becak butut miliknya dan kemudian ia hilang dari pandangan mata gua nan paling sexy ini..
Akhirnya gua masuk ke kelas dan belajar seperti biasa tanpa ada hal hal aneh lain yang menggerayangi gua..

Sekian cerita dari gua dan amanat dari cerita ini adalah
“Jangan pernah menyamakan supir angkot dengan tukang becak”

Gua tau ending dari cerita gua ini murahan dan gak bagus dan gua harap lo, lo dan lo *nunjuk pake kelingking kaki kiri* bisa menerima semua ini dengan tabah, sabar dan ikhlas..

Arigatou, TerimaKasih, Thank’s…

Cerpen Karangan: F Yusa
Blog: faalihyusa.blogspot.com
Nama gua F Yusa, Mereka (fans gua) biasa manggil gua Faalih..
Gua seorang penulis beginner yang juga sedang menuntut ilmu dalam bidang persantetan..
Buat yang mau ketemu sama gua, jangan yaa..
Gua orangnya sibuk..
Bukannya mau sombong, tapi begitulah gua..

Cerpen Perjalanan Menuju Sekolah merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Bunda

Oleh:
“Terlambat…” Aku melihat petunjuk waktu di jam tangan yang kugunakan. 15.10. Lewat 10 menit sejak bel pulang sekolah dibunyikan. “Nis? Tumben belum pulang?” Tanya Fira, sahabatku, keheranan. Aku memang

The Truth Untold (Part 2)

Oleh:
Matahari bersinar cerah, Raya duduk sendirian di taman sekolah. Tiba-tiba Dinda menghampirinya. “Raya, kemarin kak Arthe nanyain kamu, apa kalian lagi ada masalah?” Tanya Dinda. “Ah, enggak… Kok,” bantah

Terima Kasih Guru

Oleh:
Ais kembali berjalan menyusuri trotoar yang menemaninya sepanjang jalan. Pagi ini sudah banyak kendaraan yang berlalu lalang. Ais senantiasa berjalan kaki menempuh jalan yang bebatuan untuk sampai ke sekolahnya.

Tira dan Penjual Cimol

Oleh:
Suatu hari Tira ingin pergi memancing. Ia menaiki sepeda hijau miliknya. Di perjalanan, ia melihat seorang penjual cimol yang sedang menjajakan dagangannya. Karena cimol adalah makanan favoritnya, ia langsung

Ancaman

Oleh:
Teriakan menghampiri Nela yang sedang melamun di sudut sekolah. “Nela ayo masukk kelas..” Dana sambil terengah-engah karena Nela tidak tersadarkan dari lamunannya. “Wahh emangnya udah masuk ya?” Akhirnya si

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

3 responses to “Perjalanan Menuju Sekolah”

  1. Iis says:

    Hahahahaha. .
    Lucu2. .ngakak gw. .kepede’an. .kapan2 lg ea. .

  2. Nova Elizawati says:

    Ceritany lumayan lucu tpi, kurang banyak kak,,,!!!

  3. ikaaacian deh... says:

    Kocak mas mas bro… kreatif bingit sampe bulu ketek ane rontok semua…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *