Pesan Kecil

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 6 August 2012

2 tahun sudah masa-masa indah itu berlalu. Aku membuka folder picture di laptopku. Tak lain yang isinya foto teman-temanku sewaktu SMA. Semua foto tersebut ku open. Ingin rasanya kembali ke masa itu. Apalagi, masa dimana aku mulai mengagumi si ketua kelasku. Yaa, si ketua kelasku.

Dia duduk di pojok sebelah kiri depan, sedangkan aku hanya duduk berseberangan dengan dia. Aku tak tahu sejak kapan perasaan ini ada. Tapi, aku selalu merasa senang dan selalu melihat dia secara diam-diam. Aku tidak bisa berbuat saat itu. Karena teman sebangku ku Amanda juga menyukainya. Bahkan, sebelum aku merasakan hal sama terhadap si ketua kelas itu.

“Dinda, kamu bawa buku catatan les kamu tidak ? Aku mau pinjam”, kata Dhito padaku.

“Ada. tunggu sebentar aku carikan”, jawabku. Akupun langsung mengobrak-abrik isi tasku untuk mendapatkan yang dia minta.

“Nah, ini dia. Jangan lupa kembalikan,” ujarku mengingatkannya.

Dia pun berlalu ke bangkunya setelah mendapatkan apa yang dia minta. Saat itu ujian nasional sudah dekat. Jadi, sebagai siswa yang ingin lulus dengan nilai baik semua pelajaran setidaknya harus dikuasai.

Sudah seminggu lebih Dhito belum mengembalikan buku ku. Padahal, Amanda sudah merengek ingin meminjamnya juga. Aku ingin mengatakan bahwa buku ku ada di Dhito. Tapi, aku takut dia cemburu. ^^

“Dhito, buku les ku mana ? Aku mau pake buat catat materi les nih,” kataku.

“Buku mu ada di rumahku.Maaf, aku selalu lupa membawanya,” katanya dengan wajah yang agak menyesal.

“Ya sudah, besok bawa yaa..,” ujarku mengingatkannya.

ADVERTISEMENT

“Okee,” jawabnya disertai anggukan. Sebenarnya sich tidak apa-apa jika dia meminjam buku catatan itu. Aku malah senang. Di antara banyak teman di kelas, buku ku yang dia pinjam. Semakin suka ma dia ya Tuhan.

“Ini bukumu. Maaf, aku terlalu mengembalikannya. Tidak apa-apa kan ?,” tanyanya saat aku sudah siap-siap pulang.

“Iya, tidak apa-apa,” jawabku. Ya Tuhan, seandainya dia tahu bahwa aku iri dengan buku ku sendiri. Bagaimana tidak, buku sudah seminggu lebih nginap di rumah dia. ^^

“Ya sudah, lain kali tulisanmu dibagusin lagi ya. Aku agak susah membaca tulisan doktermu itu,” katanya padaku.

“Iyaa,” jawabku. Memang iya sich, aku saat mencatat sesuatu lebih suka dengan gaya tulisan dokter. Cepat nulisnya, tapi ya agak susah dibaca. ^^

Malamnya setelah selesai main facebook, aku membuka tasku dan mempersiapkan buku untuk besok kubawa ke sekolah. Aku mengambil buku catatan les yang Dhito pinjam. Berharap terselip surat pernyataan cinta. Tapi, kenyataannya tidak ada.

Saat ku buka halaman paling belakang buku catatan itu. Jiaaahh, aku senangnya bukan main. Disitu terdapat tulisannya Dhito, ya itu tulisannya. Dia menulis “Inilah Dunia. Jika Anda menunda, Anda akan hancur”. Kalimatnya jauh sekali dari yang namanya pernyataan cinta. Tapi, aku senang sekali saat melihatnya. Bahkan, buku catatan les itu masih ku simpan sampai sekarang.

Nama Penulis: Shofiail Haisyah

Cerpen Pesan Kecil merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Precious Chocholate

Oleh:
Langit mulai berwarna, Matahari sudah mulai tersenyum, aku bergegas dan bersiap untuk segera pergi ke tempat kerjaku, aku bekerja disebuah toko cokelat bernama “Precious Chocholate”, disana aku menjadi pelayan

Lanang dan Ayu

Oleh:
Tidak ada yang sempurna dan abadi di dunia ini, baginya kata kata ‘Cinta Abadi’ hanya sebuah kata kata yang tak punya makna. Cinta yang dulu dibangun selama dua tahun

The End (Part 5)

Oleh:
Esok pagi ketika aku tiba di lantai tiga, aku bertemu dengan Leon yang sedang berdiri di pinggir pembatas. “Pagi Jeslyn!?” Leon menyapaku. “Leon?!” Aku melangkah cepat menuju Leon, dan

Mungkinkah Dia?

Oleh:
Namaku Weinsly lengkapnya Weinsly Widyagirta Sabrina. Aku biasa dipanggil Winny karena nama panggilanku yang terlalu rumit jadinya aku dipanggil Winy. Aku saat ini sekolah di sebuah Sekolah Menengah Atas

Cinta Tak Semenakutkan Yang Kukira

Oleh:
Aku berpikir jika hidup tanpa adanya cinta, tak bisa kubayangkan kehancuran di mana-mana. Tapi, seberapa pentingnya kah cinta itu? “Kiya, kenapa sih kamu melarikan diri darinya?” Ujar Shania, teman

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

2 responses to “Pesan Kecil”

  1. seprianus says:

    ini memang cerit remaja ya..tapi saya rasa ceritanya terlalu sederhana. Malah tak ada konflik atau semacamnya yang mungkin membuat cerita ini jauh lebih menarik, jadi menurut saya tambah lagi ceritanya, ciptakan konflik, perkuat juga karakter tokoh2nya, makasi,

  2. Shofiail Haisyah says:

    Makasih kritik.y.. . Ini cerpen prtama yg sy buat, jd msih bnyak kurang.y.. .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *