Bibi

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 10 September 2016

Malam yang dingin. Seperti biasanya aku menunggu papa dan mama pulang sambil menonton tv di ruang tengah. Dinginnya malam membuat tubuhku menggiggil, serasa berada di dalam kulkas. Kulirik jam di dinding saat bibi menyuruhku tidur, tapi aku belum mengantuk sama sekali akhirnya bibi pergi tidur terlebih dahulu meninggalkanku sendirian.

Saat mataku terfokus ke tv, tiba-tiba aku mendengar suara mobil berhenti di halaman depan rumahku.
“Itu pasti mereka.” gumamku sambil berjalan menuju pintu, tapi tunggu dulu, papa pasti akan membunyikan klakson saat tiba di depan rumah. Aku berhenti berjalan dan menunggu klakson berbunyi, lama rasanya aku menunggu tetapi yang terdengar hanya suara tv yang masih menyala.

‘tok tok tok’
Aku terkejut mendengar ketukan yang membuat jantungku serasa ingin copot
“Papa dan mama selalu mengucapkan salam bila mereka mengetuk pintu.” ucapku dalam hati

‘tok tok tok’ ketukan di pintu kembali terdengar tetapi aku tak berani membuka pintu, sebab aku teringat pesan mama
“Jangan sekali kali membuka pintu jika orang yang mengetuk pintu tidak mengucapkan salam”

‘tok tok tok’ ketukan kembali terdengar tetapi kali ini ketukan itu agak keras.

Sudah tak terdengar ketukan lagi. Kuputuskan untuk mengintip lewat jendela, saat aku mengintip betapa terkejutnya aku, rupanya tidak ada orang di depan pintu. Aku kembali terkejut saat melihat ke halaman depan rumah yang kosong.
“Bukannya tadi ada suara mobil yang berhenti?” cepat-cepat aku kembali duduk sambil mendekap boneka. Tanpa terasa keringat berjatuhan dari pelipisku. Dudukku tidak tenang, berkali kali aku mengganti saluran tv mencari tontonan yang menarik, sekedar menenangkan perasaanku yang semakin tak karuan.

“Duhh, kenapa papa dan mama belum pulang? Sekarang sudah pukul 11.53, tidak biasanya mereka kerja hingga tengah malam begini.” aku mengeluh sendirian
“Amy!” tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang yang membuatku terkejut bukan main, nafasku seketika memburu
“Aduhh bibi, bikin kaget aja untung jantungku nggak copot” kataku setelah melihat siapa yang menepuk pundakku
“Kamu kenapa? Kok muka kamu pucat.” tanya bibi sambil duduk di sampingku
“Ngg… nggak kok” jawabku singkat, sebenarnya aku ingin cerita dengan bibi tapi aku mengurungkan niat sebab aku melihat sorotan matanya yang agak aneh.
“Bi, aku ke toilet dulu yah” ucapku memecah keheningan

“Aneh, sejak bibi duduk di sampingku kok perasaanku semakin nggak enak” gumamku pelan sambil berjalan menuju toilet.

Saat lewat di depan kamar bibi tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan dari dalam keluarlah bibi yang sedang menguap, membuat mataku terbelalak, jantungku berdetak dengan cepat. Aku ingin berteriak tapi sosok bibi yang di hadapanku bertanya
“Loh, Amy. Kok ada disini, kenapa belum tidur?”
“Bu.. bu.. bukannya bibi tadi ma.. masih ada di depan tv?” tanyaku terbata bata
“Kata siapa? Bibi dari tadi tidur kok” jawaban bibi membuatku bergetar seketika.
“Lalu yang tadi ada di sampingku itu siapa?” perlahan aku menengok ke depan untuk memastikan sosok yang tadi menemaniku masih ada, tapi yang aku lihat hanyalah sofa yang sudah kosong. Kepalaku seketika sakit, pandanganku kabur dan semakin kabur lalu aku tidak ingat apa-apa lagi.

SELESAI

ADVERTISEMENT

Cerpen Karangan: Rahmy Amy
Facebook: Rahmy Amy

Cerpen Bibi merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Boneka Misterius

Oleh:
Libur akhir semester pun tiba, aku dan ke empat temanku yaitu Dini, Aldi, Rifa, dan Semy pun berniat untuk berlibur bersama di bogor. Kami semua bersepakat untuk menginap di

Lisa

Oleh:
Berat rasanya tubuh ini bangun di pagi hari kerena aktivitas yang melelahkan yang kulakukan di sekolah. Aku bergegas mandi dan berkemas untuk melanjutkan aktivitasku yang biasanya. Sampai di sekolah

Rumah Kosong di Tengah Danau

Oleh:
Andhika duduk termenung di cafe yang didepannya terdapat sebuah rumah sakit jiwa. Pikirannya kembali mengulang peristiwa yang membuat kelima teman dan pacarnya itu menjadi gila. Ia ingat sekali waktu

Di Lorong Kecil

Oleh:
Seorang anak laki laki bernama Marwan dengan adik perempuannya bernama Mawar menyusuri sebuah gua yang gelap tanpa cahaya. kecuali sebuah korek api kecilnya “kak, aku takut” kata Mawar “kenapa

Rumah Baru Berhantu

Oleh:
Suatu hari ada seorang pasangan suami istri yang baru menikah beberapa hari yang lalu. Mereka menginginkan hidup di apartemen bagus namun sesuai dengan uang yang mereka punya. Setelah mereka

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Bibi”

  1. Nur Nur says:

    keren sekali cerpennya
    mantab! 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *