Together Forever

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 10 February 2019

Kringgg.. alarm jam berbunyi menunjukkan waktu tepat jam 07.15, Huam.. aku pun mencoba membuka mata dengan beratnya “WHAT…, Aku sudah telat nih, Pasti gerbang sekolah sudah ditutup dan hari ini ada pelajaran IPS (gurunya super duper killer) pasti aku dimarahi oleh ma’am Erdes” Gerutuku.

Aku pun bergegas pergi ke kamar mandi dan tak lama kemudian aku pun menuruni anak tangga dan menuju ke ruang makan. Dan di sana ada seorang wanita paruhbaya yang sedang menyiapkan makanan ya lebih tepatnya dia adalah Bi Sum (asisten rumah tanggaku) “Pagi Bi, Di mana Mama?” Tanyaku kepada Bi Sum “Oh Nyonya, Lagi keluar Kota Non, Barusan tadi pagi dia berangkat ke bandara” Jawab Bi Sum sambil menghidangkan bubur hangat untukku “Kok Mama nggak bilang-bilang sih Bi” Kataku dengan kesal “Tadi Nyonya buru-buru Non”, Aku pun pergi ke luar rumah dan mencari kesibukan seperti ke City Library ataupun ke mana saja yang gak buat aku bosan.

Aku pun pergi menggunakan mobilku yang terparkir di garasi dan dengan sigap aku menancapkan gas, “Arghhh.. Mama kok keluar kota gak bilang bilang aku kan bosen kalau nggak ada mama” Kataku mengoceh tak keruan.

Tak lama kemudian aku pun sampai di City Library, Aku memarkirkan mobilku dan bergegas masuk ke dalam Perpustakaan. Aku pun menelusuri rak rak buku, Dan mengambil satu buku yang menurutku bagus untuk dibaca, Aku pun membacanya dan ada seseorang yang memanggil namaku “Nadya.. Nadya” Teriak seseorang dari kejauhan, Aku pun berbalik, Kutemukan Leo (dia adalah temanku) “Hai Nadya, sedang apa kamu di sini?” Tanya Leo dan bergegas duduk di meja tempatku membaca “Aku tadi telat bangun, Jadi kupikir tidak mungkin aku sekolah pasti aku akan dimarahi ma’am Erdes, Dan aku mencari kesibukan di luar rumah” Jawabku dengan santai “Oohhhh… gitu” Jawabnya
“Btw, Kamu ngapain di sini?” Tanyaku
“Aku ke sini sedang mencari buku untuk mengisi waktu luangku” Katanya sambil menghitung buku yang dia pinjam “Tumben kamu mengisi waktu luang dengan membaca buku, Biasanya nggak tuh” Kataku menyindirnya “Apa salahnya?”
“Nggak ada sih, tapi aneh aja anak yang populer dan banyak cewek yang mengantri untuk menjadi pacarnya dan paling anti dengan perpustakaan, Tapi malah kesini” Kataku tertawa
“Terserah kamu deh”.

Tak lama kemudian kami pun keluar dari Perpustakaan. “Nad mau aku antrein gak?” Tanya Leo “Nggak aku udah bawa mobil sendiri” Kataku sambil berjalan menuju mobilku “Ya sudah kalau begitu, Aku pulang dulu ya, See you Nad”
“See you to”, Aku pun masuk ke dalam mobil dan menghidupkan mesin mobil “Mulai kapan aku sama Leo ngomong Aku, Kamu!” Pikirku

Aku pun sudah sampai ke rumah dan langsung memarkirkan mobilku dan mengambil buku buku yang kupinjam di bagasi mobil. “Assalamualaikumm…” Begitulah caraku saat memasuki rumah dengan mengucapkan salam “waalaikumsalam…” Jawab seseorang yang suaranya familiar, Ya itu adalah Vanya sahabatku. “Hai Vanya” Sapaku sambil duduk di sampingnya dan manaruh buku-bukuku di atas meja
“Hai, Kenapa kamu tidak masuk sekolah Nad?” Tanya Vanya dengan tatapan tajam, Memang sih Vanya tuh orangnya disiplin bangeett “Soalnya” Tak sempat melanjutkan pembicaraanku dan dipotong oleh Vanya “Kamu bangunnya pasti telat kan?” Tanya Vanya “Iya” Jawabku dengan wajah memelas bak anak kecil
“Mama kamu bilang aku harus jagain kamu, Jadi selama mama kamu belum pulang aku nginep di sini deh” Kata vanya sambil memakan cemilan “WHAT..” Kataku kaget “Kenapa?” “Ng..gak ada apa apa kok” Kataku, Aku pergi ke kamar dengan buku-buku yang ada di tangan “Kenapa harus Vanya sih yang nemenin aku, Pasti aku bakal kena marah kalu nggak disiplin, Nad jangan bangun kesiangan, Nad jangan tidur larut malem dan pasti masih banyak lagi!” Gerutuku dalam hati. Aku pun membanting tubuhku ke kasur, Dan mengambil buku yang kupinjam dari Perpustakaan tadi.

“Nad cepat bangun” Kata seseorang dan sambil mengguncang tubuhku, Tak lain dan tak bukan itu adalah Vanya
“Ada apa sih Van” kataku ku mencoba membuka mata
“Liat nih sudah jam berapa” Kata Vanya menyodorkan jam ke padaku
“Baru jam 06.00 juga Van” Kataku melanjutkan tidurku “Ayoo Nad cepat, Leo udah nunggu di bawah tuh” Kata Vanya
“Apa.., Ngapain Leo pake acara jemput aku segala” Kataku dengan wajah panik, Secara, Anak kayak aku nggak akan pernah dijemput oleh anak yang paling populer di sekolah, Aku pun bergegas pergi ke kamar mandi dan bersiap siap, Dan benar apa yang dikatakan oleh Vanya, Leo sudah menungguku sedari tadi, Aku pun mencoba menyapa nya “Hai..Leo” Sapaku dengan tingkah yang aneh “Hai juga Nad” Katanya, dengan senyum khasnya membuat para anak cewek tertarik tetapi tidak dengan ku
“Kamu ngapain pagi-pagi gini ke rumah aku?” Tanya ku kepadanya
“Ya pasti jemput kamu lah, Nad” Kata Vanya tertawa “Iya, aku ke sini mau jemput kamu” Kata Leo “Kamu tau dari mana rumah aku?” Tanyaku kepada Leo sambil memakan roti yang sudah dihidangkan oleh Bi Sum, Sebagian cewek sih malu kalo makan di depan cowok yang kece dan mungkin bukan roti yang dimakan malah sendoknya karena salah fokus mungkin hhhh “Dari Vanya” Kata Leo sambil menunjuk Vanya, Mendengar hal itu Vanya pun terkejut “Vanya apa benar kamu memberi tahu alamat rumahku sama Leo” Tanyaku kepada Vanya
“ehmmm… iya kali Nad” Kata Vanya dengan wajah celingak celinguk “Ya sudah ayo kita pergi Nad” Kata Leo sambil menarik tanganku
“Nad aku pakai mobil kamu ya!” Teriak Vanya “Iya”, Aku pun menaiki motor ninja Leo “Sudah siap Nad, Pegangan dong nanti jatuh kayak mana” Kata Leo “Biasa cowok modus” Kataku dalam hati.

Tak lama kemudian kami sampai di sekolah, Semua anak disekolah terutama anak cewek sontak kaget melihat kami berdua berangkat sekolah bareng dan yang pastinya gosip ini pasti akan tersebar dengan cepat di sekolah atau pasti ada berbagai pertanyaan yang ditanyakan padaku, Kami pun pergi menuju kelas dan benar dugaanku aku langsung diserbu berbagai macam pertanyaan oleh teman teman, Nad kamu jadian ya sama Leo, Kamu lagi PDKT ya sama Leo, Kenapa berangkat sekolah bareng dan masih banyak pertanyaan yang terlontar dari mulut mereka, Aku pun menjawab “Tanya aja sama Leo” Kataku geram, “Vanya sih pake acara ngasih alamat rumahku sama Leo, Jadi rumit kan masalahnya, Awas pulang sekolah nanti” Gerutuku dalam hati.

Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi, Pelajaran Bahasa Prancis pun dimulai syukurlah gurunya tidak terlalu killer setelah lama menjelaskan bla… bla…, Akhirnya bel tanda istirahat pun berbunyi Aku dan Vanya pergi ke kantin, Pada saat perjalanan menuju kantin banyak anak yang memandangiku dengan sinis, Dan ada juga yang membicarakanku, Aku pun mengajak Vanya untuk pergi dari sana dan bergegas menuju kantin. Setelah aku dan Vanya sampai di kantin ada Leo dan teman temanya yang mengajakku dan Vanya untuk bergabung, Tetapi alhasil kutolak dan aku lebih memilih untuk pergi ke taman dan duduk sendiri “Apa salahku semenjak aku dekat dengan Leo semua anak malah memandangku dengan sinis dan menggosipkanku, Kenapa jadi begini” Kataku sambil menangis dan tiba tiba ada seserang yang menyodorkanku tisu lebih tepatnya
“Ini” Kata seseorang yang berdiri di depanku, yap benar itu adalah Leo “Maafkan aku Nadya aku tidak bermaksud untuk membuatmu menangis” Kata Leo “Tidak Leo, Aku tidak menyalahkanmu, Aku cuma kesal kenapa gara-gara aku berangkat dengan kamu semua anak banyak yang menggosipkan aku” “Mungkin mereka iri, Karena kamu dianter sama cowok ganteng kayak aku” Kata Leo mencoba membuatku tertawa “Kamu bisa aja deh” Kataku memukul lengan Leo
“Sakit tau” Kata Leo sambil mencubit pipi ku
“Ayo kita kembali ke kelas” Ajak Leo sambil menyodorkan tangannya
“Nggak usah, Nanti jadi gosip lagi deh” Kataku “Iya, Bener juga”. Aku dan Leo pun Pergi dari taman sekolah menuju ke kelas, Ya seperti biasa timbul gosip, Setelah beberapa lama hari demi hari kuhabiskan bersama dengan Leo aku merasa nyaman bersamanya, Dan kurasa aku sedang jatuh cinta

Mama pun sudah pulang dari luar kota dan yang pasti Vanya sudah pulang dari rumahku. Tok…, Tok…, Tok suara ketukan pintu “Iya tunggu sebentar” Kataku bergegas membuka pintu dan ternyata itu adalah Leo, “Hai, Apa kabarmu Nad?”
“Hai juga Leo, Kabarku baik” Kataku, “Ehh.., Ayo masuk” “Nggak usah Nad aku ingin mengajakmu ke suatu tempat” Katanya “Ohh… gitu bentar ya aku minta izin sama mama dulu” Kataku dan bergegas masuk ke dalam
“Ma, Leo ngajak Nadya untuk pergi ke luar, Boleh gak ma?” “Boleh sayang, Tapi jangan lama lama ya”, “Iya ma” Kataku sambil mencium tangan Mama, Aku pun keluar dan langsung menemui Leo yang sedari tadi sudah menunggu ku dan Leo pun memberikan aku helm untuk menjaga kemanan.

ADVERTISEMENT

Tak lama kami pun sampai di sebuah taman tapi Leo menyuruhku untuk menutup mata, Aku pun menurutinya. “Leo kapan kita sampai” Tanyaku geram karena sudah lama menutup mata “Sebentar lagi sampai Nad” Katanya “Sekarang buka mata kamu”, Aku pun mencoba membuka mata dan betapa terkejutnya aku, Aku melihat Vanya, Mama dan Teman temanku, Leo pun menyodorkan bunga mawar ke hadapanku

“Nadya, Mau nggak kamu jadi pacar aku, Selama ini aku tulus mencintaimu dari pertama aku bertemu kamu dan pada saat kita bertemu di Perpustakaan aku selalu mengikutimu dan aku selalu mencari kesukaanmu dan semuanya tentang dirimu karena AKU CINTA KAMU NADYA” Kata Leo menggenggam tanganku dan berharap aku menerimanya “Sebenarnya aku juga suka dengan kamu Leo semenjak kita selalu dekat dan bersama-sama, AKU JUGA MENCINTAIMU LEO, Dan aku menerimamu menjadi kekasihku” Kataku sambil memeluk Leo Semoga kita selamanya bersama

TAMAT

Cerpen Karangan: C Muthiah

Cerpen Together Forever merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Diary Usang

Oleh:
Pagi yang cerah. Mentari menerobos memasuki rumah mewah itu melalui jendela-jendela kacanya. Penghuni di dalamnya tampak begitu sibuk. Hampir satu bulan telah lewat setelah acara besar-besaran yang digelar di

Janji Sandyakala

Oleh:
Dirgantara melangkah keluar, tepat setelah pintu kereta terbuka dan penumpang dipersilakan turun. Matanya menelisik sekitar, membaca papan penunjuk sekilas sebelum melanjutkan langkah. Kakinya lambat menuruni anak tangga yang membawanya

Mawar dan Kekosongan

Oleh:
Let me tell you something. Tentang cinta, rasa takut, dan juga, tentang kekosongan. Kekosongan atas diri manusia. Pada dasarnya manusia itu sama saja. Sama-sama lemah dengan perasaan. Tidak ada

Ketulusan Kasih Sayang

Oleh:
Kini pertama kalinya ku merasakan perhatian dan kasih sayang dari orang yang menurut ku gak penting. Ya, dulu aku menganggap dia hanya angin berlalu. Aku tidak yakin pada saat

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *