Penantian Dikala Senja

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen Patah Hati, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 25 July 2016

Sedih rasanya ketika melihatnya tertawa bahagia bersama sahabatku. Aku yang berusaha tersenyum melihat mereka, meski hatiku ditelan luka.
Sebenarnya aku tidak tahu apa itu cinta, tapi aku tahu dan paham betul bagaimana rasanya patah hati karena cinta.
“Aska!!!. Sore sore kok malah bengong sih” kata seorang pria yang mengagetkanku dan membuatku tersadar dari lamunanku yang kelam. Pria itu adalah Angga. Angga yang selama ini aku cintai, Angga yang selama ini membuatku ingin selalu bersamanya, dan Angga yang membuatku mengerti apa itu patah hati.
“Ohh.. ii..iiya nih ngga…” jawabku Salah tingkah.
“Mendingan kamu ikut aku yuk” ajak Angga.
“Ke.. ke.. kemana ngga?” tanyaku bingung.
“Ayo ikut aja lah As..” Angga langsung menarik tanganku tanpa seizinku.

Rupanya, Angga mengajaku ke pantai. Betapa indah suasana di pantai itu. Melihat matahari yang akan bersembunyi. Tiba tiba saja, Angga memegang tanganku dengan lembut. Apa maksudnya?
“Apakah kau melihat mentari itu?” tanya Angga kepadaku dan Angga tetap memegang tanganku. Itu adalah hal yang paling membahagiakan di hidupku.
“ii..iiya ngga.. Aku liat kok” jawabku malu malu.
“Dia akan bersembunyi, dan bulan akan menghampiri. Meskipun mentari akan pergi, namun tak ada yang bisa menggantikanya walaupun bulan sekalipun. Bulan memang indah, namun tak seterang matahari. Begitu juga dengan kau. Mungkin di dunia ini banyak gadis cantik, namun tak secantik dirimu wahai gadisku” Angga mengatakan hal seindah itu kepadaku? Hah.. Aku hampir tak percaya.
“Angga.. Apa yang ka..ka..kau” belum sempat aku selesai berbicara, Angga malah meletakan telunjuknya di bibirku.
“Tak usah kau berkata. Dengarlah detak jantungku. Dengarlah suara hatiku. Yang ada hanyalah namamu yang terlontarkan” Kata Angga sembari meraih tanganku dan meletakan di dada sebelah kirinya. Aku tak percaya ini.. Apa yang ia katakan.
“Kata sayang memang tak seindah kata cinta. Tapi biarkanlah aku mengucapkan keduanya di hadapanmu dan juga akan kusebut namamu wahai bungaku” kata Angga. Apa yang ia katakan.. Apakah aku bermimpi?.
“Angga.. Maksud kamu apa?” kataku dengan malu.
“Aku mencintaimu.. Maukah kau menjadikanku sebagai teman hidupmu? Maukah kau menjadikanku sebagai masa depanmu? Dan maukah kau menjadikanku sebagai kekasihmu?” Hah? Angga nembak aku? Mimpi apa aku semalam? Ohh Tuhan.

“Ee…eeee…ee gimana ya jawabnya ngga.. Aku bingung” kataku sambil menundukan kepala karena malu.
“Udahlah As.. Kamu nggak usah jawab” kata Angga yang malah membuatku bingung.
“Lhhooo.. Maksud kamu?” tanyaku pada Angga.
“Tadi itu aku lagi latihan buat nembak Tika. Bagus nggak kata katanya?” kata Angga yang membuat batinku teriris karena kecewa.
“Oohh.. Buat nembak Tika ya ngga… Bagus kok ngga.. Mudah mudahan kamu diterima ya ngga” kataku sambil menahan air mata kekecewaan.
“Aammiinn.. Kamu doain aku ya As.. Eh aku mau pergi dulu ya As.. Mau beli bunga sama cokelat, buat nembak Tika besok.. bye” Angga langsung pergi begitu saja.
“Hati-hati ya ngga” teriaku kepada Angga yang sudah menjauh. Tak terasa, air mataku sudah menetes. Aku memeluk tubuhku sendiri karena menahan dingin.
“Angga… Kenapa kamu tega sama aku.. Kenapa kamu biarin cinta aku ke kamu jadi cinta yang bertepuk sebelah tangan.. Apa salah aku ngga.. Apa aku nggak bisa jadi mentari di hidup kamu.. Apa aku nggak bisa jadi masa depan kamu.. Angga.. Aku mencintaimu” teriakku ke arah ombak sambil menghapus air mata yang menghujani pipiku.

Tuhan… Apakah senja ini akan cepat berakhir?.
Apakah kesedihanku ini bisa ditelan waktu? Apakah kekecewaanku ini berubah menjadi harapan pasti?..
Hanya senja ini yang menjadi saksi kesetiaanku padamu.. Meski aku ini bukan siapa siapa bagimu … Aku akan selalu menunggumu wahai cinta.. Cinta yang sama sekali tak pantas untuk aku tunggu..

Cerpen Karangan: Astri Kaniasari
Facebook: Astri Kaniasari
hay.. aku kania.. aku lahir pada tanggal 23 Maret 2000.. aku bersekolah di SMK N1 WONOSOBO kelas X AP1..
makasih ya yang udah baca cerpen aku..
salam kenal kawan.. 🙂

Cerpen Penantian Dikala Senja merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Siapa Do?

Oleh:
Sinar matahari membuatku terbangun dari tidurku, rupanya seseorang telah membuka jendela dan membiarkan matahari dan udara pagi masuk ke kamarku. Aku pun bergegas pergi ke meja makan, seperti dugaanku

Cinta Tak Terbalas

Oleh:
“za.. za.. liat deh, kak rendi ganteng banget” tunjuk rina padaku yang pada saat itu kami berdua sedang makan di kantin “wah.. bener rin, aduh.. kenapa yah ada makhluk

Tak Pernah Kusadari

Oleh:
Pagi yang dingin menyapaku hari ini, dengan berat hati aku bangkit dari tempat tidurku, langsung kuambil air untuk bersuci dan melaksanakan kewajiban bagi seluruh umat islam (sholat) setelah kewajiban

Cieeee Pupus

Oleh:
Yah seperti biasa, siang itu aku berjalan di lorong depan kelas bersama sahabatku gita. Wanita berambut pendek dan hitam manis ini sahabatku sejak aku duduk di kelas 10. Dia

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *